TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pj Gubernur Sulsel Dilantik, Sederet Tugas Telah Menanti

Bahtiar Baharuddin dilantik jadi Pj Gubernur Sulsel

Bahtiar Baharuddin, Dirjen Polpum Kemendagri yang ditunjuk sebagai Pj Gubernur Sulsel/Istimewa

Makassar, IDN Times - Bahtiar Baharuddin telah resmi menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia dilantik bersama 8 Pj gubernur lainnya oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Selasa (5/9/2023).

Dilantiknya Bahtiar sebagai Pj Gubernur Sulsel tentunya menjadi harapan baru dalam pemerintahan Sulsel. Berbagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan mulai menanti.

"Tugas pertama beliau tentu adalah menjalankan pemerintahan dengan kewenangan yang dimiliki," kata Pengamat Pemerintahan Universitas Islam Negeri Alauddin, Firdaus Muhammad, saat diwawancarai IDN Times, Selasa (5/9/2023).

1. Pj gubernur punya kewenangan sama dengan gubernur definitif

Mendagri Tito Karnavian melantik Pj Gubernur, Selasa (5/9/2023)/Dok. IDN Times/YouTube Kemendagri

Firdaus menjelaskan bahwa seorang Pj tentu berbeda dengan gubernur definitif. Akan tetapi, keduanya memiliki kewenangan yang sama untuk menjalankan pemerintahan.

Pemerintahan yang dimaksud yaitu melanjutkan pembangunan, dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Menurut Firdaus, hal ini tentu bukan hal sulit bagi Bahtiar mengingat rekam jejaknya sebagai birokrat. Ditambah lagi, Bahtiar merupakan putra daerah asal Sulsel.

"Tentu karena Pak Bahtiar sebagai orang dari Kementerian Dalam Negeri sangat paham kerja beliau. Lalu kemudian juga sangat paham tentang peta Sulawesi Selatan," kata Firdaus.

2. Harus menjaga stabilitas perpolitikan

Bahtiar Baharuddin (kanan) dilantik menjadi Pj Gubernur Sulsel, Selasa (5/9/2023)/Dok. IDN Times/YouTube Kemendagri

Tak hanya itu, Firdaus juga menyebutkan tugas terpenting lainnya yaitu menjaga stabilitas perpolitikan di Sulsel. Tahun ini hingga 2024 mendatang merupakan masa krusial karena memasuki tahun politik.

Sebagai Pj gubernur yang menjabat di masa transisi, maka Bahtiar harus benar-benar mengoptimalkan ini sebab Sulsel sering masuk dalam kategori zona merah atau rawan konflik. Untuk itu, Bahtiar harus menjaga stabilitas politik di Sulsel.

"Tentu dalam hal ini menjaga netralitasnya sendiri untuk memberi peluang kepada semua kontestan dan masyarakat diharapkan untuk berpartisipasi," kata Firdaus.

Baca Juga: Profil Bahtiar Baharuddin Pj Gubernur Sulsel, Punya Sederet Pengalaman

3. Mencegah terjadinya politik SARA

Ilustrasi politik. (Unspalsh/Maarten van den Heuvel)

Selain itu, Firdaus juga menyebutkan bahwa politik SARA juga kerap berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat. Untuk mencegah politik SARA ini, kata Firdaus, semua elemen masyarakat harus membantu Bahtiar.

Sebab sekalipun Bahtiar telah berkomitmen untuk mencegah politik SARA namun tidak didukung masyarakat, maka hasilnya tentu tidak bisa optimal.

"Karenanya kita mengharapkan di masyarakat, di elit-elit politik, tokoh-tokoh agama, pemuda, tokoh budaya, tokoh masyarakat, kita mengharapkan semua bersinergi untuk membantu Pak Pj Gubernur untuk menjalankan tugasnya secara baik," kata Firdaus.

Baca Juga: Bahtiar Baharuddin Resmi Dilantik Jadi Pj Gubernur Sulsel

Berita Terkini Lainnya