Hadapi El Nino, Pemkot Makassar segera Cari Sumber Air Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Fenomena El Nino yang memicu kekeringan masih terus dirasakan masyarakat. Menurut prediksi BMKG, dampak El Nino masih berlangsung hingga September 2023 ini bahkan diprediksi lebih panjang hingga akhir tahun.
Karena itu, Pemerintah Kota Makassar berupaya memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto sejak awal telah merencanakan penggunaan teknologi geolistrik untuk mencari sumber air tanah yang akan dijadikan sumur.
"Geolistrik bisa membaca PH dan volume air sebelum kita bor. Itu artinya kita lebih selektif mendapatkan air tanah," kata Danny saat rapat bersama seluruh OPD di kediamannya, Jalan Amirullah, Makassar, Selasa (5/9/2023).
1. Berbagai dampak El Nino telah dirasakan
Teknologi geolistrik merupakan metode yang paling umum digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan air tanah d bawah permukaan. Teknologi geolistrik ini mampu menggambarkan kualitas da PH.
Dalam rapat terkait kekeringan akibat dampak El Nino itu, Danny menyampaikan bahwa memang ada beberapa persoalan yang dihadapi masyarakat akibat fenomena itu. Di antaranya, penurunan debit air sumber air baku, pengelolaan, distribusi, dan penghematan air.
Di tengah musim kemarau panjang, sumber air baku di Bendung Lekopaccing bahwa mengalami penyusutan. Karena itu, pemangku kebijakan perlu alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
2. Menyegerakan pemanfaatan geolistrik
Danny pun telah mengintruksikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar untuk menyusun perencanaan terkait penggunaan metode geolistrik. Menurut Danny, semakin cepat akan lebih baik.
"Ini mesti cepat. Paling tidak kita harus bikin schadule. September harus ada titik," kata Danny.
Baca Juga: Siaga Kekeringan! PDAM Makassar Sebut Debit Air Baku Mulai Menurun
3. Mendata rumah warga yang terdampak kekeringan
Untuk program jangka pendek, Danny juga telah mengintruksikan seluruh camat untuk mendata rumah warga yang terdampak kekeringan. Ada lima kecamatan yang terdampak kekeringan. Seperti Tamalanrea, Biringkanaya, Tallo, Ujung Tanah, dan sebagian wilayah di Panakukang.
Termasuk pula dengan memanfaatkan dumptruck yang berisi tandon untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat. Kecamatan yang lain pun juga ikut mem-backup.
"Untuk sementara kita manfaatkan dumptruck, saya rasa cukup," katanya.
Baca Juga: Kekeringan, Warga NTI di Makassar Terpaksa Harus Beli Air Bersih