PMI Kirim Bantuan Air Bersih dan Sanitasi ke Jeneponto
Sumber air bersih warga Jeneponto terendam lumpur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jeneponto, IDN Times - Pascabanjir bandang yang menggenangi lebih dari 100 desa dan kelurahan di 11 kecamatan di kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyebabkan krisis air bersih akibat sumber air bersih dan sumur warga tergenang lumpur.
Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan Satuan Brimob Polda Sulsel dan Yayasan Haji Kalla dalam program Air dan Sanitasi Darurat PMI, mengirim bantuan 10 unit mesin pompa yang dilengkapi selang hisap dan selang buang sepanjang 500 meter, serta 2 unit truk tangki pengangkut air bersih milik PMI, Senin kemarin (28/1).
Staf Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Yadi Jentak yang dikonfirmasi IDN Times, menyebutkan tim gabungan PMI dan Brimob melakukan pembersihan lumpur di sumur warga di daerah terparah, seperti kecamatan Binamu dan kecamatan Turatea, sehari setelah Rapat Koordinasi penanganan bencana di kantor Gubernur Sulsel yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla.
“Hari pertama operasi pembersihan sumur warga sebanyak 10 sumur dan hari kedua sebanyak 30 sumur di tiga kecamatan,” ujar Yadi.
1. Saluran air bersih PDAM Jeneponto rusak diterjang banjir
Selain sumur-sumur warga, instalasi pipa PDAM dan mesin penjernihan air di Jeneponto mengalami kerusakan akibat hantaman banjir dan longsoran material batu dan lumpur, mengakibatkan warga Jeneponto kesulitan mendapatkan air bersih.
Berkat dua unit mobil tangki PMI, kesulitan warga Jeneponto sedikit bisa teratasi dengan suplai air bersih sekitar 24 ribu liter perhari. Warga korban banjir berbondong-bondong membawa ember dan galon untuk mengantri pengisian air oleh petugas Brimob.
“Kami mengambil air bersih dari kabupaten tetangga, dari bantuan PDAM Bantaeng lalu mendistribusikan ke warga yang kesulitan air bersih,” tambah Yadi.