TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pulang ke Tanah Air, Kemenag Ingatkan Empat Janji Jemaah Haji

Perjalanan dan prosesi ibadah haji sarat makna

Jamaah haji sujud syukur saat tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (23/6/2024). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Makassar, IDN Times - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar menyambut kepulangan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 4, di Asrama Haji Sudiang Makassar, Rabu (26/6/2024). Penyambutan dipimpin Kepala Bidang Dokumen PPIH Ali Yafid.

Ali menyerahkan secara resmi jemaah haji kepada pemerintah daerah asal jemaah. Seremoni diwakili Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sinjai A. Irwan Syahrani Yusuf.

Baca Juga: Bea Cukai Makassar Periksa IMEI Jemaah Haji Pulang dari Tanah Suci

1. Ibadah haji sarat makna

Jamaah haji berjalan menuju bus saat tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (23/6/2024). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Dalam sambutannya, Ali Yafid mengungkapkan bahwa perjalan ibadah haji selama 42 hari sarat makna. Dia mengatakan, jemaah dalam aktivitas ibadah tersebut sesungguhnya berjanji kepada Allah dan berjanji kepada dirinya sendiri melalui kalimat talbiyah.

"Talbiyah adalah pernyataan penting dan sakral bahwa hamba-Nya bertauhid kepada Allah SWT, mengagungkan kebesaran-Nya serta berjanji untuk hanya berserah dan mengharap pertolongan kepada Allah SWT semata," ujarnya.

2. Ada janji dalam prosesi tawaf hingga sa'i

Jamaah haji menjalankan wukuf di Arafah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Janji berikutnya, kata Ali Yafid adalah tersirat dalam makna tawaf. Pada prosesi haji ini, jemaah menyadari bahwa dirinya senantiasa dalam pengawasan Allah SWT sehingga berjanji tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama.

"Kemudian Sa'i, di situ anda berjanji bahwa akan berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan anda, namun kalau tidak tercapai maka harus bersabar," imbuhnya.

Janji berikutnya, kata Ali, adalah tersirat dalam ritual melontar Jumrah. "Dengan melontar Jumrah, setiap waktu, kapan pun dan di mana pun, anda berjanji akan memusuhi setan," ucapnya.

Berita Terkini Lainnya