TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kantor Gubernur Maluku Ditutup usai 32 ASN Positif COVID-19

Kantor ditutup selama tiga hari untuk disinfeksi

Facebook/Kantor Gubernur Maluku

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Maluku menutup sementara Kantor Gubernur Maluku di Kota Ambon. Keputusan itu menyusul 32 orang aparatur sipil negara (ASN) dinyatakan positif terpapar COVID-19.

Penutupan sementara berlaku selama tiga hari, yakni Jumat-Minggu, 4-6 September 2020. Rencananya, kantor kembali dibuka pada Senin pekan depan.

“(Penutupan) untuk dilakukan disinfeksi terhadap seluruh ruangan,” kata Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang dilansir Antara di Ambon, Kamis (3/9/2020).

Baru-baru ini ratusan ASN di lingkup Pemprov Maluku menjalani tes usap. Hasil pemeriksaan spesimen menunjukkan 32 pegawai terinfeksi virus corona jenis baru.

Baca Juga: Mantul! Ekonomi Maluku dan Papua Paling Kinclong di Triwulan II 2020

1. Penutupan kantor tidak menghambat pelayanan publik

Sekda Maluku Kasrul Selang. malukuprov.go.id

Selama Kantor Gubernur Maluku ditutup, digelar disinfeksi pada bagian luar seluruh ruangan. Langkah itu sebagai upaya memotong mata rantai penyebaran COVID-19 di instansi pemerintah.

Kasrul yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Maluku menyebut kantor ditutup pada waktu libur akhir pekan. Sehingga aktivitas pemerintahan dan pelayanan sosial kemasyarakatan dianggap tidak terganggu. Saat kantor ditutup, pegawai termasuk pejabatan struktural Pemprov Maluku tetap wajib bekerja dari rumah masing-masing.

"Nanti Senin (7/9) aktivitas di Kantor Gubernur berjalan seperti biasa kembali, tetapi hanya pejabat struktural yang masuk kantor," ujarnya.

2. Kecuali pejabat struktural, pegawai bakal tetap bekerja dari rumah

Ilustrasi PNS memakai masker. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Saat kantor dibuka kembali, ASN Pemprov Maluku tetap menerapkan sistem bekerja dari rumah. Pegawai tetap diperkenankan ke kantor jika dipanggil atau dibutuhkan oleh pimpinan di masing-masing instansi.

“Mengingat Kota Ambon masih termasuk zona merah (risiko penularan tinggi) COVID-19," katanya.

Hingga Kamis 3 September 2020, Maluku mencatat 1.961 kasus positif COVID-19, yang tersebar di 11 kabupaten/kota. Sebanyak 1.223 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan 34 orang meninggal.

Khusus Kamis, terdapat penambahan 704 kasus positif baru di Maluku dan 461 kasus suspek. Penambahan kasus harian terbanyak tercatat di Ambon, yakni 620 kasus.

Baca Juga: Wah, Maluku Cuma Ada 2 Calon Independen yang Penuhi Syarat Pilkada!

Berita Terkini Lainnya