GP Ansor Desak Polisi Tangkap Penyerang Sekretariat PMII di Makassar
Tindakan anarki tidak dapat dibenarkan, apa pun motifnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Gerakan Pemuda Ansor mengecam penyerangan Sekretariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi itu disebut sebagai perbuatan terkutuk.
Peristiwa penyerangan dilakukan orang tak dikenal di sekretariat, Jalan Raya Pendidikan, Rappocini, Minggu (17/11) dini hari. Penyerangan menyebabkan seorang kader mahasiswa Nahdlatul Ulama terluka.
"Tindakan anarki seperti itu, apa pun motifnya, tidak bisa dibenarkan, baik dari sisi sosial-budaya, hukum atau institusi kenegaraan, terlebih lagi pandangan agama," kata Wakil Ketua Bidang Humas Pengutus Wilayah GP Ansor NU Sulsel Mawardy Siradj, Senin (18/11).
Baca Juga: Dua Sekretariat Mahasiswa di Makassar Dilempar Batu dan Bom Molotov
1. Polisi didesak mengusut tuntas kasus penyerangan
Penyerangan Sekretariat PMII Makassar terjadi sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, mengakibatkan salah satu penghuni sekretariat berinsial AM (24), terluka akibat terkena busur di bawah mata dan perut. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, polisi memperkirakan pelaku penyerangan berjumlah empat orang.
GP Ansor mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar diminta mengejar para pelaku.
"Usut tuntas peristiwa kekerasan dan tindakan kriminal ini, serta tindak pelakunya sesuai hukum yang berlaku," ucap Mawardy.
Baca Juga: PB PMII Kecam Penyerangan Sekretariat di Makassar Pakai Bom Molotov