TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dokter dan Perawat Meninggal karena Corona, Jokowi: Mereka Berdedikasi

Presiden menyampaikan duka cita mendalam

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Makassar, IDN Times – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya sejumlah dokter dan perawat saat menangani pasien COVID-19. Presiden menyatakan ikut berduka cita terhadap para tenaga kesehatan yang berpulang.

Saya ingin menyampaikan duka cita yang mendalam atas dokter perawat dan tenaga medis yang telah berpulang,” kata Jokowi, yang disiarkan langsung lewat saluran YouTube Sekretariat Presiden, usai meninjau Wisma Atlet di Jakarta, Senin (23/3).

Baca Juga: 6 Dokter Meninggal Saat Tangani COVID-19, IDI-Pemerintah Belasungkawa

1. Jokowi berterima kasih atas dedikasi para dokter dan perawat

Petugas medis berada di dalam ruangan Respiratory Intensive Care Unit (RICU) saat kedatangan pasien baru terduga COVID-19 di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Kamis (19/3/2020). Menurut data sementara hingga saat ini jumlah pasien terduga COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut bertambah menjadi tujuh orang. ANTARA FOTO/Ampelsa

Saat mengucapkan duka cita, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa para tenaga medis yang gugur telah berjasa. Mereka dianggap telah mendedikasikan diri untuk melawan virus corona yang juga telah banyak memakan korban.

Mewakili pemerintah, Jokowi menyampaikan terima kasih terhadap para dokter dan perawat.

“Mereka, beliau-beliau telah berdedikasi, berjuang sekuat tenaga dalam rangka menangani virus corona ini,” ucap Jokowi. Dia melanjutkan: “Atas nama pemerintah, negara, rakyat, saya ucapkan terimakasih atas kerja keras beliau-beliau, atas perjuangan beliau-beliau dalam rangka mendedikasikan dalam penanganan COVID-19.”

2. IDI: 6 dokter meninggal saat menangani pasien COVID-19

Twitter@PBIDi

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan duka cita atas wafatnya enam dokter yang menjadi korban pandemik virus corona COVID-19. Mereka yang meninggal, masing-masing, dr Hadio Ali SpS, anggota IDI cabang Jakarta Selatan; dr Djoko Judodjoko, SpB, IDI cabang Kota Bogor; dr Laurentius P, SpKJ, IDI cabang Jakarta Timur.

Berikutnya, dr Adi Mirsaputra SpTHT, IDI cabang Kota Bekasi; dr Ucok Martin SpP, IDI cabang Medan; dan dr Toni Daniel Silitonga, IDI Cabang Bandung Barat.

"Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-jawat anggota IDI sebagai korban pandemik COVID-19. Semoga perjuangan para sejawat kita diterima oleh ALLAH SWT dengan limpahan pahala yang mulia, Amin. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan atas musibah ini, Amin," tulis Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih dalam akun twitter @PBIDI, Minggu (22/3).

3. Pemerintah didesak menyediakan alat pelindung diri bagi petugas medis

Ilustrasi tenaga medis mengenakan APD untuk menangani pasien virus corona. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

IDI mendesak pemerintah segera menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) terhadap petugas medis yang saat ini tengah berperang melawan virus corona entah sampai kapan. IDI sudah berusaha mencari APD untuk tenaga medis, namun pihaknya kesulitan menemukan ketersediaan di lapangan.

Kebutuhan APD perlu dipenuhi, karena situasi darurat COVID-19 diprediksi masih panjang.

"Memang pemerintah sudah berusaha menyiapkan APD tapi kan ini pelayanan gak mungkin berhenti, tapi terus berjalan dan rumah sakit membiarkan ini terjadi. Seharusnya rumah sakit berkorban memberikan APD," terangnya.

Baca Juga: Paket APD Hasil Penggalangan Dana Satgas COVID-19 Unhas Sudah Tiba

Berita Terkini Lainnya