Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kategori Brand Makeup atau Skincare Termasuk Fast Beauty

ilustrasi produk fast beauty (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi produk fast beauty (pexels.com/cottonbro studio)

Industri kecantikan terus berkembang pesat, melahirkan tren baru dalam waktu singkat. Salah satu fenomena yang semakin marak adalah fast beauty, konsep yang mengacu pada produksi dan pemasaran produk dalam waktu singkat untuk mengikuti tren yang sedang viral.

Brand dalam kategori ini sering merilis produk baru dalam hitungan minggu, bahkan hari. Penasaran apakah brand favoritmu masuk kategori fast beauty? Simak lima kategori brand makeup atau skincare yang termasuk dalam konsep ini!

1. Brand dengan siklus rilis produk super cepat

ilustrasi produk skincare (pexels.com/Elena Druzhinina)
ilustrasi produk skincare (pexels.com/Elena Druzhinina)

Kecepatan menjadi ciri utama fast beauty, terutama pada brand yang selalu menghadirkan produk baru dalam waktu singkat. Siklus produksinya jauh lebih cepat dibandingkan brand konvensional, bahkan bisa merilis koleksi dalam hitungan minggu. Pola ini sering terlihat pada brand yang berkolaborasi dengan influencer atau tren media sosial.

Strategi ini membuat konsumen selalu tertarik karena selalu ada sesuatu yang baru untuk dicoba. Namun, di balik inovasi cepat tersebut, sering muncul kekhawatiran mengenai kualitas dan keamanan produk. Tidak sedikit produk yang hanya fokus mengikuti tren tanpa uji coba yang memadai.

2. Mengandalkan tren media sosial untuk produk viral

ilustrasi review skincare (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi review skincare (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Platform seperti TikTok dan Instagram menjadi medan utama bagi brand fast beauty untuk memasarkan produknya. Mereka tidak hanya merespons tren, tetapi juga menciptakan tren sendiri melalui strategi pemasaran agresif. Produk yang viral di media sosial bisa langsung diproduksi dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Mekanisme ini membuat produk fast beauty lebih mudah diterima pasar karena sudah memiliki hype sejak awal. Namun, tren yang cepat berganti bisa membuat konsumen tergoda untuk membeli tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya. Akibatnya, banyak produk hanya digunakan sebentar sebelum akhirnya terlupakan.

3. Harga terjangkau dengan produksi massal

ilustrasi produk skincare (pexels.com/Misolo Cosmetic)
ilustrasi produk skincare (pexels.com/Misolo Cosmetic)

Produksi dalam skala besar memungkinkan brand fast beauty menawarkan harga yang lebih terjangkau. Strategi ini menjangkau lebih banyak konsumen, terutama mereka yang ingin mencoba produk baru tanpa mengeluarkan biaya besar. Target pasarnya cenderung lebih muda, yang lebih responsif terhadap tren kecantikan yang berubah cepat.

Harga murah sering kali dikaitkan dengan kompromi pada kualitas bahan dan formulasi. Tidak semua brand fast beauty memperhatikan aspek keberlanjutan atau keamanan produk jangka panjang. Konsumen perlu lebih teliti sebelum membeli, terutama jika memiliki kulit sensitif atau rentan terhadap bahan tertentu.

4. Kolaborasi dengan influencer dan selebriti

ilustrasi influencer (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi influencer (pexels.com/Anna Shvets)

Brand dalam kategori fast beauty sering menggandeng influencer atau selebriti sebagai strategi pemasaran utama. Kolaborasi ini memberikan daya tarik lebih besar karena produk tersebut terasa lebih eksklusif dan relatable. Nama besar yang terlibat dalam kampanye bisa langsung meningkatkan daya jual tanpa perlu promosi berlebihan.

Efektivitas strategi ini membuat produk fast beauty lebih cepat habis di pasaran. Namun, tidak semua kolaborasi memiliki nilai lebih dalam hal inovasi atau kualitas. Beberapa hanya mengandalkan nama besar tanpa menghadirkan sesuatu yang benar-benar berbeda dari produk yang sudah ada.

5. Fokus pada kemasan menarik daripada formula

ilustrasi produk fast beauty (pexels.com/Cíntia Madrona)
ilustrasi produk fast beauty (pexels.com/Cíntia Madrona)

Visual menjadi faktor penting dalam produk fast beauty, bahkan terkadang lebih dominan dibandingkan kualitas formulanya. Banyak brand dalam kategori ini lebih fokus pada kemasan yang unik dan menarik agar lebih mudah viral. Estetika produk yang instagrammable sering menjadi alasan utama konsumen membeli.

Ketertarikan pada kemasan yang menarik memang tidak salah, tetapi penting untuk tetap memperhatikan efektivitas produk. Produk yang terlihat cantik di rak belum tentu memiliki performa yang baik di kulit. Oleh karena itu, memahami bahan dan manfaatnya tetap menjadi hal utama sebelum memutuskan membeli.

Fast beauty telah mengubah cara industri kecantikan beroperasi, menghadirkan inovasi dengan kecepatan tinggi. Jika kamu sering tergoda membeli produk baru setiap ada tren viral, mungkin saatnya lebih selektif dalam memilih. Menyadari karakteristik fast beauty bisa membantu memahami apakah suatu produk benar-benar worth it atau hanya sekadar gimmick pemasaran.

Referensi:

  • "Rise of Fast Beauty and Its Impact on the Environment". Our Good Brands. Diakses pada Maret 2025: https://ourgoodbrands.com/rise-fast-beauty-impact-environment/
  • "The Phenomenon of Fast Beauty in Indonesia". Clove Research. Diakses pada Maret 2025: https://clove-research.com/en/our-thinking/the-phenomenon-of-fast-beauty-in-indonesia
  • "The Growing World of Fast Beauty". Per-Spex. Diakses pada Maret 2025: https://www.per-spex.com/articles/2019/11/1/the-growing-world-of-fast-beauty

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us