5 Bukti Kamu Sosok yang Narsis Hingga Tak Sadar Mengganggu Orang Lain

Mencintai diri sendiri adalah sikap yang positif, perisai untuk menguatkan kepercayaan diri. Namun, jika dilakukan secara berlebihan malah akan menjadi senjata makan tuan, lho. Terlalu mencintai diri sendiri hingga kamu dianggap jadi sosok yang narsis, yang mana ini merupakan kondidi psikologis yang membutuhkan bantuan profesional.
Saat kamu jadi orang yang narsis, dampak buruknya dapat merusak hubungan sosial, perkembangan diri bahkan pada kesehatan mentalmu. Dengan mengetahui sinyal-sinyal yang menandakan kamu adalah sosok yang narsis, kamu bisa segera menemukan cara yang dapat membantumu untuk berubah menjadi sosok yang lebih baik.
Nah, berikut ini tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang narsis hingga tidak sadar mengganggu orang-orang di sekitarmu. Simak, yuk!
1.Haus validasi di sosial media

Apa yang kamu harapkan saat mengunggah postingan di sosial media? Apakah kamu mengharapkan likes, komen yang banyak? Jika iya, ini menjadi tanda bahwa kamu haus validasi dari pihak eksternal. Padahal dengan mengunggahnya dan mengharapkan pujian dari orang lain itu adalah kegiatan yang sangat melelahkan.
Wajar saja ada perasaan ingin diakui keberadaannya. Namun jika mengandalkan sosial media untuk merasa dianggap dan dihargai ini artinya kamu terlalu fokus pada penilaian orang lain bukan pada bagaimana kamu menilai dirimu sendiri. Saat jumlah like dan komentar mulai memengaruhi kepercayaan dirimu, ini merupakan sinyal adanya obsesi yang tidak sehat terutama pada dirimu sendiri.
2.Selalu menceritakan dirimu sendiri

Bukti yang cukup jelas untuk menggambarkan diri kamu adalah sosok yang narsis adalah kamu sering kali mendominasi percakapan dengan menceritakan dirimu sendiri. Jika percakapan beralih ke hal yang lainnya, kamu akan mencari cara untuk menghubung-hubungkannya sesuai dengan kehidupanmu. Tentu ini membuat orang lain merasa tergganggu bahkan akan mencoba untuk menghindar dari sekitarmu.
Kebiasaan ini dapat memperburuk hubungan sosialmu, membuat orang lain merasa tidak dihargai keberadaannya. Jika ingin memperbaiki sikapmu, mulai lah dengan lebih aktif jadi pendengar untuk orang lain. Dengarkan dengan teliti, tunjukkan gesture tubuh dan perubahan raut wajah sesuai dengan emosi obrolanmu. Ini menandakan kamu memiliki minat dengan apa yang mereka ceritakan.
Sesekali ajukan pertanyaan yang sesuai dengan konteks. Beri kesempatan orang lain untuk jadi pusat perhatian. Hubungan sosial yang sehat diperkuat dengan adanya sikap saling mengerti dan berbagi.
3.Anti kritik

Terlalu narsis akan membuatmu jadi orang yang anti kritik. Kamu selalu merasa benar, kesal setiap kali ada orang yang tidak menyukaimu. Ini karena kamu terlalu fokus pada dirimu sendiri dan selalu ingin melindungi personal brandingmu. Sosok yang narsis akan menganggap kritikan adalah sesuatu yang berbahaya.
Tidak ada salahnya untuk mendengarkan dan mempelajari kritik dari orang lain. Bisa jadi kritik tersebut merupakan kesempatan emas yang dapat membantumu jadi pribadi yang lebih baik. Jika memang yang mereka sampaikan adalah kritik yang membangun bukankah manfaatnya akan kembali padamu juga?
4.Terlalu berlebihan dalam berpenampilan

Penampilan adalah sesuatu yang harus dijaga dan diperhatikan dengan baik. Mereka yang berpenampilan menarik adalah orang yang menghargai dan mencintai dirinya sendiri. Berbeda halnya dengan orang yang narsis, mereka selalu saja melakukan hal-hal yang berlebihan untuk penampilannya.
Terus-menerus bercermin, minta tolong orang lain memotret dirinya dan selalu menanyakan ke orang lain terkait penampilannya. Hal tersebut akan membuat orang lain risih dan tidak nyaman. Perilaku tersebut bisa muncul karena adanya keinginan untuk tampil sempurna, tanpa cela.
Alih-alih hanya berfokus pada penampilan luar, kamu juga perlu membangun kepercayaan diri dari dalam. Lakukan olahraga rutin, tekuni hobi, lakukan kegiatan yang membuatmu merasa lebih tenang.
5.Kurangnya empati

Sosok yang narsis cenderung tidak memiliki rasa empati untuk orang lain, sebab waktunya habis untuk memuji dirinya sendiri. Jika kamu merasa hatimu keras, tidak lagi ada keinginan untuk peduli terhadap sesama ini artinya kamu sudah menjadi orang yang egois. Kamu hanya berfokus dengan dirimu sendiri, acuh dengan masalah orang lain bahkan mengabaikan perasaan mereka
Padahal empati adalah karaker yang penting, yang akan menjadikan kamu orang yang peka terhadap kehidupan sekitarmu. Mereka yang tidak memiliki empati akan kerap mengalami ketegangan pada hubungan sosial. Masih ada waktu untuk menumbuhkan rasa empati yang dapat menghilangkan sikap narsismu, yakni dengan mencoba menempatkan diri kamu pada posisi orang lain.
Orang-orang yang bersikap narsis sering kali merasakan kesepian, karena muncul ketidak puasan dalam hubungan sosial. Jika kamu menyadari kelima hal di atas adalah apa yang kamu alami, masih ada kesempatan untuk berubah. Jika membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi orang yang profesional serta meminta dukungan dari orang terdekatmu.
- Referensi:
- https://www.medicinenet.com/how_can_i_tell_if_im_a_narcissist/article.htm
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/am-i-narcissistic
- https://www.health.com/mind-body/10-signs-you-might-be-a-narcissist