Berapa Modal atau Tabungan Minimal untuk Pindah Negara?

- Persiapan finansial pindah negara harus matang
- Perhitungan biaya visa, administrasi, dan biaya hidup sangat penting
- Sewa tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan kebutuhan harian juga harus dipertimbangkan
Pindah ke negara lain bukan cuma soal punya paspor dan tiket pesawat. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan, terutama dari segi keuangan. Tanpa perencanaan yang matang, pindah negara bisa jadi mimpi buruk karena biaya hidup yang gak sesuai ekspektasi. Makanya, sebelum nekat cabut, penting banget buat tahu berapa modal atau tabungan minimal yang dibutuhkan supaya gak kelimpungan begitu sampai di tempat tujuan.
Jumlah uang yang harus disiapkan buat pindah negara itu bervariasi, tergantung tujuan dan alasan pindahnya. Kalau mau menetap untuk bekerja, pasti beda dengan mereka yang pindah untuk kuliah atau sekadar mencoba gaya hidup digital nomad. Makanya, penting buat menghitung semua pengeluaran sebelum benar-benar memutuskan buat pindah. Nah, biar lebih jelas, berikut ini beberapa pertimbangan soal berapa tabungan minimal yang kamu butuhkan sebelum hijrah ke negara lain.
1. Biaya visa dan administrasi keimigrasian

Modal pertama yang harus diperhitungkan adalah biaya visa dan administrasi keimigrasian. Setiap negara punya aturan dan harga visa yang berbeda-beda, tergantung jenisnya. Misalnya, visa kerja biasanya lebih mahal dibanding visa turis atau student visa. Sebagai gambaran, visa kerja ke negara seperti Australia bisa mencapai Rp10 juta sampai Rp15 juta, sementara visa pelajar bisa sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta tergantung institusinya.
Selain biaya visa, kamu juga perlu memperhitungkan biaya administrasi lainnya seperti legalisasi dokumen, biaya agen imigrasi (kalau pakai), dan pajak keberangkatan. Ada juga beberapa negara yang mewajibkan deposit uang di rekening sebagai bukti kemampuan finansial, misalnya minimal Rp50 juta hingga Rp100 juta tergantung kebijakan negara tersebut. Tanpa dana yang cukup, visa bisa saja ditolak, jadi ini hal pertama yang harus disiapkan dengan matang.
2. Biaya hidup bulanan di negara tujuan

Biaya hidup jadi faktor terbesar yang menentukan tabungan minimal sebelum pindah negara. Kalau kamu mau pindah ke negara dengan biaya hidup tinggi seperti Inggris, Kanada, atau Jepang, jelas butuh tabungan lebih besar dibanding kalau pindah ke negara Asia Tenggara seperti Thailand atau Vietnam. Sebagai patokan, biaya hidup di negara maju bisa berkisar Rp20 juta sampai Rp40 juta per bulan, tergantung gaya hidup dan kota yang dipilih.
Biasanya, biaya ini mencakup sewa tempat tinggal, makan, transportasi, internet, dan kebutuhan sehari-hari. Kalau masih belum punya penghasilan tetap, idealnya kamu punya tabungan yang cukup buat bertahan setidaknya 6 bulan sampai 1 tahun di negara tujuan. Jadi, kalau biaya hidup per bulan Rp25 juta, minimal kamu harus punya Rp150 juta sampai Rp300 juta sebagai dana cadangan sebelum benar-benar menetap.
3. Biaya sewa tempat tinggal

Salah satu pengeluaran terbesar setelah pindah ke negara lain adalah sewa tempat tinggal. Harga sewa apartemen atau rumah bisa sangat bervariasi, tergantung kota dan lokasi yang dipilih. Misalnya, di Tokyo atau London, sewa apartemen kecil bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp30 juta per bulan, sementara di Bangkok atau Kuala Lumpur bisa lebih murah sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta per bulan.
Biasanya, pemilik apartemen juga meminta deposit di awal, yang bisa setara 1-3 bulan harga sewa. Jadi, kalau kamu menyewa tempat dengan harga Rp10 juta per bulan, berarti kamu perlu menyiapkan setidaknya Rp30 juta sampai Rp40 juta hanya untuk biaya sewa di awal. Belum lagi kalau ada biaya tambahan seperti listrik, air, atau maintenance yang harus dibayar setiap bulan. Makanya, perhitungan soal tempat tinggal harus benar-benar diperhatikan sebelum pindah.
4. Biaya asuransi kesehatan dan keamanan finansial

Asuransi kesehatan sering kali jadi hal yang terlupakan, padahal ini krusial banget kalau kamu pindah ke negara lain. Banyak negara yang mewajibkan pendatang memiliki asuransi kesehatan, dan kalau gak punya, bisa kena denda atau bahkan ditolak masuk. Harga asuransi ini juga bervariasi, tergantung cakupan dan negara tujuan. Misalnya, asuransi kesehatan di Eropa bisa sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan, sedangkan di Amerika bisa jauh lebih mahal, mencapai Rp10 juta per bulan tergantung polisnya.
Selain itu, kamu juga harus punya dana darurat sebagai jaga-jaga kalau ada hal tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau keadaan darurat lainnya. Idealnya, dana darurat ini setara dengan biaya hidup 3 sampai 6 bulan ke depan. Jadi, kalau biaya hidupmu Rp20 juta per bulan, setidaknya kamu harus punya Rp60 juta hingga Rp120 juta sebagai cadangan supaya gak kebingungan di negeri orang.
5. Biaya transportasi dan kebutuhan harian

Setelah pindah, kamu juga harus memikirkan biaya transportasi dan kebutuhan harian. Kalau tinggal di kota besar dengan transportasi umum yang bagus, seperti Singapura atau Seoul, biaya transportasi bisa lebih murah sekitar Rp1 juta sampai Rp2 juta per bulan. Tapi kalau di kota yang gak punya transportasi publik yang memadai, mungkin kamu perlu beli kendaraan sendiri atau pakai taksi online yang biayanya bisa lebih mahal.
Selain itu, ada juga biaya-biaya kecil yang sering dianggap sepele tapi bisa menguras tabungan kalau gak dihitung sejak awal. Misalnya, langganan internet, biaya kartu SIM lokal, keperluan rumah tangga, hingga biaya sosial seperti makan di luar atau hiburan. Semua ini harus diperhitungkan supaya kamu gak kehabisan uang dalam waktu singkat setelah pindah.
Jadi, berapa modal atau tabungan minimal yang harus disiapkan buat pindah negara? Jawabannya tergantung negara tujuan, alasan pindah, dan gaya hidup yang kamu pilih. Tapi sebagai gambaran umum, kalau biaya hidup di negara tujuan sekitar Rp20 juta per bulan, idealnya kamu punya tabungan minimal Rp150 juta hingga Rp300 juta untuk bertahan tanpa penghasilan tetap selama 6 bulan hingga 1 tahun. Makanya, penting banget buat menghitung semua biaya dengan detail dan memastikan tabungan cukup sebelum mengambil langkah besar ini.