Sineas Parepare Siap Rilis Film Dokumenter tentang Palontara

Mengangkat kisah hidup budayawan Andi Oddang To Sessungriu

Makassar, IDN Times - Siasat budaya bertahan di tengah globalisasi dan modernisasi tak ada habisnya untuk dikulik. Hal tersebut menjadi fokus Andi Musran, pegiat kesenian Kota Parepare, dalam film dokumenter terbarunya.

Berjudul Andi Oddang To Sessungriu: Kisah Penyalin Ilmu Bertahan di Tengah Era Digital, film tersebut berkisah perjalanan hidup budayawan yang namanya tercantum di judul. Selain dikenal sebagai bangsawan yang menempati posisi Opu Macoa Cenrana di Kedatuan Luwu, ia mengemban misi lain yakni menulis naskah lontara.

1. Menceritakan upaya Andi Oddang To Sessungriu menjalankan tradisi menulis naskah lontar

Sineas Parepare Siap Rilis Film Dokumenter tentang PalontaraSalah satu foto di balik layar penggarapan film dokumenter "Andi Oddang To Sessungriu: Kisah Penyalin Ilmu Bertahan di Tengah Era Digital" gararpan seniman Andi Musran. (Instagram.com/filmpalontara)

Lontara, bagi masyarakat Bugis, adalah naskah kuno dari daun lontar. Orang yang bertugas menyalin naskah lontar dengan aksara Bugis disebut palontara, dan merupakan sebuah hal yang diwariskan secara turun temurun.

Naskah lontara mencakup segala hal yang berkenaan dengan hidup. Mulai dari adat istiadat, budaya, pertanian, kelautan, perbintangan, sejarah terdahulu dan banyak lagi. Tak ayal, lontara ibarat lorong waktu ke masa lampau sekaligus tuntunan sehari-hari.

Andi Oddang sendiri meneruskan tradisi palontara dari sang ayah saat berumur 21 tahun. Saat ini ia bertugas naskah lontara keluarganya dan juga dari orang-orang yang dia temui. Ini disebut sebagai upaya memperbaharui, dan menulis pengetahuan yang dia dapatkan sepanjang hidupnya.

2. Turut mengangkat kisah Andi Oddang dan upayanya tetap bertahan di era modern

Sineas Parepare Siap Rilis Film Dokumenter tentang PalontaraSalah satu foto di balik layar penggarapan film dokumenter "Andi Oddang To Sessungriu: Kisah Penyalin Ilmu Bertahan di Tengah Era Digital" gararpan seniman Andi Musran. (Instagram.com/filmpalontara)

Menurut Andi Musran, film dokumenter ini juga menggali siasat Andi Oddang To Sessungriu menyesuaikan media yang digunakan tiap melakukan penyalinan dan penulisan. Tapi, hal itu tidak semuanya sejalan dengan apa yang sudah disepakati dengan ayahnya kala dilantik sebagai palontara.

Selain itu, kamera sinematografer Mohd. Alpian Shah dan Muhmmad Ikram turut merekam upaya Andi Oddang bertahan dan mendedikasikan hidupnya sebagai palontara. Itu semua dengan setia dilakukan meski saat ini keberadaannya tak terlalu diperhatikan.

Setelah melalui tahap pra-produksi, produksi, sampai pasca-produksi yang menyita waktu yang cukup lama, film dokumenter ini akan segera diputar pada hari Senin mendatang (19/6/2023). Acaranya berlangsung di Auditorium IAIN Parepare.

Baca Juga: Lontara Project Pamerkan Legenda Pangeran Mamuju di Museum Jerman

3. Diharap bisa menjadi penggerak berbagai pihak dalam menjaga masa depan aksara lontara

Sineas Parepare Siap Rilis Film Dokumenter tentang PalontaraTangkapan layar naskah digital I La Galigo NBG-Boeg 188 yang disusun Arung Kencana Colliq Pujie dan B.F. Matthes yang dimiliki oleh Universitas Leiden, Belanda. (Leiden University Libraries - Digital Collections)

Sebelum pemutaran film, rencananya juga akan dilangsungkan Focus Group Discussion (FGD). Forum ini melibatkan pegiat dan praktisi kebudayaan, akademisi, komunitas, pegiat dan pemerhati kesenian, filmmaker, guru sekolah, serta pelahar di Parepare.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memahami lebih mendalam mengenai
pembelajaran aksara lontara di sekolah-sekolah formal dan komunitas sebagai pintu
masuk untuk memikirkan bersama kemungkinan inovasi dan kerjasama multipihak
untuk melahirkan berbagai terobosan terbaru dalam menunjang masa depan aksara
lontara," demikian petikan keterangan tertulis dari Cella Eja Art selaku rumah produksi.

Penggarapan film dokumenter Andi Oddang To Sessungriu: Kisah Penyalin Ilmu Bertahan di Tengah Era Digital sendiri juga mendapat bantuan program Dana Indonesiana, yang digagas oleh Kemendikbud bekerja sama dengan LPDP.

Baca Juga: Melestarikan Budaya Bugis-Makassar dalam Motif Batik Lontara

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya