Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Kesalahan saat Membuat Es Pisang Ijo yang Bikin Gagal Total

ilustrasi pisang ijo (unsplash.com/Dadan)
ilustrasi pisang ijo (unsplash.com/Dadan)

Es pisang ijo adalah salah satu hidangan khas Makassar yang banyak digemari karena rasanya yang manis, segar, dan teksturnya yang unik. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami kegagalan saat mencoba membuatnya. Alih-alih mendapatkan pisang yang lembut dengan lapisan hijau yang kenyal, hasilnya justru keras, lengket, atau bahkan rasanya kurang pas.

Untuk menghasilkan es pisang ijo yang sempurna, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari pemilihan bahan hingga teknik pengolahan, setiap langkah memiliki peran penting dalam menentukan hasil akhir. Kesalahan kecil saja bisa membuat cita rasa dan teksturnya berubah drastis.

Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, berikut ini adalah tujuh kesalahan umum saat membuat es pisang ijo beserta cara menghindarinya.

1. Menggunakan pisang yang belum matang sempurna

ilustrasi pisang yang sudah matang (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi pisang yang sudah matang (pexels.com/Engin Akyurt)

Salah satu kesalahan paling umum adalah memilih pisang yang masih terlalu muda atau belum matang sempurna. Pisang yang masih mentah cenderung memiliki rasa sepat dan tekstur keras sehingga tidak cocok untuk es pisang ijo. Jika pisang tidak cukup matang, hasil akhirnya bisa kurang manis dan sulit dikunyah.

Gunakan pisang kepok atau raja yang sudah matang agar mendapatkan rasa manis alami dan tekstur yang lembut. Ciri-ciri pisang yang matang sempurna adalah kulitnya mulai berbintik hitam tetapi belum terlalu lembek. Dengan begitu, pisang tetap kokoh saat dikukus tetapi memiliki rasa yang lezat.

2. Adonan kulit terlalu keras atau terlalu lembek

ilustrasi membuat kulit es pisang ijo (youtube.com/Ardiyanti Ulyana)
ilustrasi membuat kulit es pisang ijo (youtube.com/Ardiyanti Ulyana)

Adonan kulit yang membungkus pisang harus memiliki tekstur kenyal dan lembut. Jika terlalu keras, kulitnya akan susah dikunyah, sedangkan jika terlalu lembek, adonan akan sulit membungkus pisang dengan rapi. Kesalahan ini sering terjadi karena takaran tepung beras dan cairan yang tidak seimbang.

Untuk menghindarinya, gunakan perbandingan yang tepat antara tepung beras, santan, dan air pandan. Aduk terus hingga adonan mengental dan tidak bergerindil sebelum digunakan. Pastikan adonan bisa dibentuk tetapi tetap lentur agar mudah membungkus pisang tanpa retak.

3. Tidak mengukus pisang terlebih dahulu

ilustrasi pisang yang sudah dikupas (pexels.com/alleksana)
ilustrasi pisang yang sudah dikupas (pexels.com/alleksana)

Banyak orang langsung membungkus pisang dengan adonan hijau tanpa mengukusnya terlebih dahulu. Hal ini bisa menyebabkan pisang masih berbau mentah dan tidak memiliki tekstur yang lembut ketika dimakan. Selain itu, pisang yang belum dikukus juga bisa mengeluarkan air saat dimasak, sehingga memengaruhi tekstur adonan.

Untuk hasil yang lebih baik, kukus pisang selama 10–15 menit sebelum dibungkus dengan adonan hijau. Proses ini akan membantu mengeluarkan rasa manis alami dari pisang dan membuat teksturnya lebih empuk.

4. Lapisan kulit terlalu tebal

ilustrasi kulit es pisang ijo (youtube.com/Ardiyanti Ulyana)
ilustrasi kulit es pisang ijo (youtube.com/Ardiyanti Ulyana)

Terkadang, orang terlalu banyak menggunakan adonan kulit sehingga hasilnya menjadi tebal dan mendominasi rasa es pisang ijo. Hal ini bisa membuat tekstur menjadi kurang nikmat karena bagian dalam pisang tidak terasa saat digigit.

Sebaiknya, gunakan adonan secukupnya dan ratakan dengan ketebalan sekitar 2–3 mm. Pastikan setiap pisang terbungkus dengan lapisan yang tipis tetapi tetap menutupi seluruh permukaan agar hasil akhirnya lebih seimbang antara kulit dan pisang.

5. Saus vla yang terlalu cair atau terlalu kental

ilustrasi membuat saus vla untuk es pisang ijo (youtube.com/Ardiyanti Ulyana)
ilustrasi membuat saus vla untuk es pisang ijo (youtube.com/Ardiyanti Ulyana)

Saus vla atau bubur sumsum adalah elemen penting dalam es pisang ijo yang memberikan rasa gurih dan tekstur lembut. Jika terlalu cair, saus tidak akan memberikan efek creamy yang nikmat. Sebaliknya, jika terlalu kental, teksturnya bisa menggumpal dan terasa terlalu berat di mulut.

Untuk mendapatkan konsistensi yang pas, masak santan dengan tepung beras secara perlahan sambil terus diaduk agar tidak menggumpal. Jika terlalu kental, tambahkan sedikit air, dan jika terlalu cair, biarkan mendidih lebih lama hingga mengental sempurna.

6. Penyajian yang terlalu lama sehingga tekstur berubah

potret es pisang ijo khas Makassar (instagram.com/moucup)
potret es pisang ijo khas Makassar (instagram.com/moucup)

Kesalahan terakhir adalah menyajikan es pisang ijo terlalu lama setelah dibuat. Jika dibiarkan terlalu lama, kulit hijau bisa menjadi keras, pisang kehilangan kelembutannya, dan saus vla bisa mengering.

Sebaiknya, sajikan es pisang ijo segera setelah selesai dibuat atau simpan dalam kulkas jika ingin disantap nanti. Pastikan untuk menambahkan es batu dan sirup merah saat akan disajikan agar tetap segar dan nikmat.

Membuat es pisang ijo yang sempurna memang membutuhkan ketelitian dalam setiap langkahnya. Kesalahan kecil seperti pemilihan pisang yang kurang matang atau adonan kulit yang terlalu tebal bisa mengubah cita rasa dan teksturnya secara signifikan. Dengan menghindari enam kesalahan di atas, kamu bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dan menikmati es pisang ijo yang lembut, kenyal, dan lezat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us