Suporter Sepakati 9 Poin untuk Menjaga Suasana Pesta Juara PSM

09 Apr 2023, 13:17 WIB

Pesepak bola PSM Makassar Everton Nascimento melakukan selebrasi di depan suporter usai mencetak gol ke gawang Persis Solo pada laga BRI Liga 1 di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Minggu 5 Maret 2023. ANTARA FOTO/Erick Didu/ABHE/YU

Makassar, IDN Times - Para pendukung PSM Makassar dilarang melakukan sejumlah hal saat pesta juara. Ini adalah hasil dari rapat koordinasi Polrestabes Kota Parepare bersama sejumlah perwakilan kelompok suporter, Pemkot Parepare, Pemprov Sulsel dan manajemen PSM pada Jumat lalu (7/4/2023).

Seremoni penyerahan trofi sekaligus pesta juara Wiljan Pluim dan kawan-kawan berlangsung setelah laga pekan terakhir BRI Liga 1 2022-23 kontra Borneo FC Samarinda, Minggu pekan depan (16/4/2023).

Total ada 9 hal yang disepakati. Diantaranya adalah suporter dilarang keras untuk ikut turun ke lapangan dari tribun hingga seluruh acara seremonial rampung. Ini demi menjaga ketertiban dan keamanan saat medali dan trofi diserahkan oleh perwakilan PT Liga Indonesia Baru serta PSSI.

1. Ada 9 kesepakatan dalam rapat teknis

Suasana acara rapat teknis seremoni juara PSM Makassar antara Dispora Parepare, Panpel PSM, Polrestabes Kota Makassar dan perwakilan suporter pada hari Jumat kemarin (7/4/2023). (Instagram.com/redgank.psm)

Sekretaris Jenderal Red Gank, Sadakati Sukma, menyebut kesepakatan ini diteken untuk menciptakan suasana seremoni yang khidmat dan aman. Sebab ini adalah akhir penantian selama 23 tahun, dan menurutnya pasti ada juga suporter yang baru pertama kali merasakan euforia juara.

"Saya yakin ini juga menjadi momen yang tak cuma ditunggu oleh pencinta sepak bola dalam negeri, tapi juga suporter PSM yang berada di luar negeri," ujarnya kepada IDN Times, Minggu (9/4/2023).

"Dan 9 poin yang disepakati ini harus diikuti oleh seluruh suporter, dan malah menjadi sebuah keharusan (untuk patuh). Jangan sampai ada terjadi hal-hal yang malah mencoreng pesta juara PSM," imbuh sosok yang biasa disapa Sadat tersebut.

2. Flare baru boleh dinyalakan setelah seremoni penyerahan trofi dan anthem dinyanyikan

Suasana rapat teknis seremoni juara PSM Makassar antara Dispora Parepare, Panpel PSM, Polrestabes Kota Makassar dan perwakilan suporter pada hari Jumat kemarin (7/4/2023). (Instagram.com/laskarayamjantan_aslina)

Selain itu, suporter atau penonton umum juga tidak boleh menyalakan flare (cerawat) dan smoke bomb (bom asap) setelah pertandingan selesai. Lebih jauh, flare dan smoke bomb baru dinyalakan setelah seremoni penyerahan piala dan anthem selesai dikumandangkan.

Jika ada yang bandel menyalakan dua benda tersebut, disepakati bahwa yang bersangkutan akan langsung diamankan oleh aparat keamanan dan berada di luar tanggung jawab suporter. Hukuman denda dari Komdis PSSI juga ingin dihindari.

Alhasil, untuk menjaga masalah flare dan smoke bomb terjadi, masing-masing ketua kelompok suporter akan mendata jumlah dan mengumpulkan sendiri dua benda tersebut dari para anggotanya dan disampaikan melalui grup WhatsApp khusus. Selain itu, masing-masing pentolan suporter akan dilengkapi dengan alat komunikasi agar bisa melakukan koordinasi dengan pihak panitia pelaksana (panpel).

3. Lapangan Andi Makkasau disiapkan jadi lokasi nobar

Foto udara Lapangan Andi Makkasau Parepare yang sebelum proses rehabilitasi untuk tempat latihan PSM Makassar. (Dok. Humas Pemkot Parepare)

Penjualan tiket laga terakhir sendiri baru dibuka pada H-3 pertandingan, dengan jumlah kuota yang diizinkan oleh pihak keamanan mencapai 8.300 orang. Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Parepare juga sudah merencanakan acara nonton bareng (nobar) akbar di Lapangan Andi Makkasau.

"Jika ada teman-teman suporter atau penonton yang tidak kebagian tiket, akan lebih baik agar tidak datang ke stadion. Sudah ada acara nobar di Andi Makkasau yang sudah disiapkan, juga menjadi cara lain untuk merayakan juara," imbau Sadat.

"Saya yakin Parepare akan jadi lautan merah pada laga terakhir ini," tandasnya.