Makassar, IDN Times - Masih ada cerita unik di balik keberhasilan PSM Makassar menjuarai BRI Liga 1 2022-23. Kiper Harlan Suardi mencatatkan capaian yang unik yakni memenangi seluruh kasta Liga Indonesia bersama tiga klub berbeda.
Harlan mengunggah foto medali juara Liga 1 hingga Liga 3 yang ia miliki di akun Instagram pribadinya pada Senin lalu (17/4/2023). Alhasil, sejumlah warganet menyebut jika pria 24 tahun tersebut sudah "menamatkan Liga Indonesia".
Medali juara pertama Suardi diraihnya bersama Persijap Jepara pada pentas Liga 3 2019. Jebolan Timnas U-16 tersebut direkrut jelang Putaran Nasional alias Babak 32 Besar. Persijap sendiri lolos berkat tiket dari fase babak pra-nasional yang mempertemukan klub-klub yang terdegradasi dari Liga 2 2018 dan babak 16 besar Liga 3 2018.
Suardi tampil di 8 pertandingan, termasuk partai final yang mempertemukan Laskar Kalinyamat dengan PSKC Cimahi. Berlangsung di Stadion Pakansari Cibinong, Kab. Bogor, Persijap menang dengan skor 1-3 dan promosi ke Liga 2.
Kisah Suardi berlanjut pada Liga 2 2021-22. Masih berseragam Persijap, ia masih jadi pilihan utama pengisi pos penjaga gawang. Sayangnya, tim asuhan Jaya Hartono tersebut hanya finis di peringkat 4 klasemen Grup C.
Meski begitu, Persis Solo kepincut dengan penampilannya. Mereka mendatangkan Suardi dengan status pinjaman dari Persijap jelang Babak 8 Besar. Ia dipercaya menjadi starter dan bermain penuh pada 5 pertandingan, termasuk laga final kontra RANS Nusantara FC yang berkesudahan 1-2 untuk kemenangan Laskar Sambernyawa.
Jelang musim 2022-23, Suardi berpisah dengan Persijap yang sudah dua musim diperkuatnya. Ia memutuskan kembali ke kampung halaman, bergabung dengan PSM Makassar yang sedang membangun tim selepas nyaris degradasi.
Suardi sendiri hanya berstatus sebagai kiper kedua, dan sulit menggeser Reza Arya Pratama. Meski begitu, kesempatan debutnya datang di pekan ke-33 BRI Liga 1 2022-23, saat Juku Eja melawat ke markas PSIS Semarang. Pada laga tersebut, ia kebobolan dua gol. Tapi, ia tetap bangga lantaran bisa mengecap rasanya tampil di kasta tertinggi.
Setelah memenangi seluruh kasta Liga Indonesia, koleksi medali juara Suardi masih kurang satu: Piala Indonesia. Apakah ini akan jadi target selanjutnya?