Catatan Para Striker PSM Makassar Jelang Paruh Musim, Masih Seret Gol

Ulasan pendek ini dibuka dengan Everton Nascimento. Musim keduanya bersama PSM Makassar tak berjalan mulus sejauh ini. Pasalnya ia baru mencetak satu gol dan sepasang asis dari 12 penampilan (847 menit). Berbeda dengan musim di mana Everton sudah melesakkan 5 gol saat kompetisi menginjak pekan ke-14.

Untuk masalah memaksimalkan, pemilik nomor punggung 10 tersebut juga tak terlalu menonjol. Everton baru menciptakan 5 tembakan tepat sasaran dari 13 percobaan. Dengan kata lain, ia baru benar-benar memaksa kiper lawan bekerja keras setiap 169,4 menit.

Kemampuan keeping the ball juru gedor asal Brasil tersebut memang tak berubah. Tapi, belakangan Everton kehilangan kemampuan untuk memaksimalkan peluang sekecil apapun. Ia tak lagi menjadi striker oportunis, tapi malah berperan sebagai penyalur bola kepada rekan setim yang membuka ruang. Sayangnya, hal tersebut kerap berakhir nihil.

Adilson didatangkan pada bursa transfer dengan harapan menjadi tandem untuk Everton. Pada awal-awal penampilannya, striker berpaspor Portugal tersebut terlihat lincah dan selalu bisa menusuk dari sisi sayap. Tapi, sekadar gesit saja tak cukup. Nyatanya, ia belum mampu mencetak satu golpun di Liga 1.

Bermain selama 668 menit bermain dalam 13 pertandingan, Adilson hanya bisa melepas 8 tembakan di mana 3 diantaranya tepat sasaran. Striker 26 tahun tersebut berarti cuma mengancam gawang lawan setiap 222,6 menit.

Meski begitu, Bernardo Tavares rupanya masih ingin memberinya kesempatan untuk membuktikan diri. Adilson selalu diturunkan menjadi starter dalam 8 laga terakhir PSM di kompetisi domestik. Tapi, dengan bursa transfer tengah musim yang semakin dekat, eks penggawa Vasco da Gama tersebut tak boleh membuang-buang waktu.

Andy Harjito adalah pemain yang layak mendapat lebih banyak menit bermain. Penyerang berstatus pinjaman dari Borneo FC tersebut memang kerap turun sebagai pemain pengganti. Total jam bermainnya bahkan baru mencapai 94 menit dari 9 pertandingan.

Meski begitu, ia sudah mencetak satu gol. Selain itu, pemuda 22 tahun kelahiran Kudus tersebut telah catatkan dua peluang pada ajang Liga 1. Semua percobaannya on target, langsung membuat kiper dan barisan belakang tim lawan menahan napas.

Andy memang gesit, tapi selama bermain ia memiliki insting memanfaatkan ruang sempit. Ia menunjukkan bakat sebagai juru gedor yang oportunis. Jika Tavares merasa buntu, anak muda kelahiran Kudus tersebut layak untuk dicoba.

Tiga striker PSM lainnya adalah Donald Bissa. Mufli Hidayat serta Ricky Pratama. Donald masih belum menemukan ritme permainan seperti yang ia tunjukkan musim lalu. Dari 6 penampilannya sejauh ini, striker kelahiran Pantai Gading tersebut sudah catatkan 4 shot on target.

Namun, penampilan Donald pada laga terakhir kontra PSIS Semarang menunjukkan bahwa dirinya layak diberi lebih banyak kesempatan. Positioning tepat saat menerima bola membuatnya selalu nyaris menjebol gawang Laskar Mahesa Jenar.

Sedangkan Mufli Hidayat lebih banyak diturunkan sebagai pemain pengganti jelang laga berakhir. Jebolan Akademi PSM tersebut baru bermain 3 kali (41 menit) tanpa sekalipun catatkan shot on target.

Catatan agresivitas Ricky Pratama sedikit lebih baik. Striker 20 tahun asal Sidoarjo tersebut juga sudah melepas 2 shot on target dalam 5 penampilan (151 menit) di Liga 1.

Jika pundi-pundi gol tak kunjung datang, bukan tak mungkin salah satu dari barisan striker ini akan didepak pada bursa transfer tengah musim.