TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Termasuk Mario Gomez, 4 Pelath Asing Ini Layak Menukangi PSM Makassar

Semuanya sudah kenal karakter sepak bola Indonesia

Mario Gómez saat masih menjabat sebagai pelatih Borneo FC di helatan Liga 1 2019. (BorneoFC.id)

Makassar, IDN Times - Manajemen PSM Makassar memecat Milomir Seslija dari posisi sebagai pelatih kepala pada Kamis silam (25/11/2021). Rentetan tren negatif Juku Eja disebut-sebut sebagai biang keladi lengsernya juru taktik asal Bosnia-Herzegovina itu.

Sosok nahkoda baru bagi Wiljan Pluim cs pun langsung diburu. Langkah cepat sangat penting mengingat PSM sedang terdampar di papan tengah klasemen sementara BRI Liga 1 2021/22.

Jika syarat yang diajukan adalah  sudah kenal karakter sepak bola Indonesia, maka nama-nama ini menjadi kandidat juru taktik anyar PSM. Sebagai catatan, semuanya adalah pelatih asing.

1. Mario Gómez

Pelatih Borneo FC, Roberto Carlos Mario Gomez saat menghadapi Arema FC beberapa waktu lalu. IDN Times/ Alfi Ramadana

Mario Gómez secara mengejutkan mundur dari jabatan sebagai pelatih kepala Borneo FC pada 10 September 2021. Ini terjadi setelah Pesut Etam ditekuk Persik 1-0 di laga pekan kedua BRI Liga 1 2021/22. Dua bulan berlalu, dan sosok asal Argentina itu belum juga berlabuh ke klub baru.

Gómez sendiri sudah menangani sejumlah klub papan atas Indonesia. Ada Persib (2017-18), Borneo FC (2019, 2021) dan Arema FC (2020). Jangan lupa, ia membawa raksasa Malaysia yakni Johor Darul Ta'zim menjadi jawara AFC Cup di musim 2019.

Dengan CV mentereng, sosok yang pernah menjadi asisten manajer di Inter Milan itu layak dipertimbangkan. Tapi, ada masalah lain. Manajemen Borneo FC rupanya membawa perkara pengunduran diri secara tiba-tiba ke FIFA.

2. Rafael Berges

Rafael Berges saat berbicara sebagai pelatih kepala Mitra Kukar pada ajang Liga 1 2017. (Persib.co.id)

Mengingat PSM senang mengontrak pelatih asal Eropa sejak 2016, Rafael Berges boleh menjadi kandidat. Statusnya sedang lowong setelah mundur dari jabatan Direktur Teknik Mitra Kukar pada 18 Oktober lalu. Disinyalir, ini adalah dampak dari kebijakan PSSI yang melarang klub-klub Liga 2 untuk merekrut pelatih asing.

Selama berkarier di Indonesia sejak 2018, pria berpaspor Spanyol tersebut cuma menangani dua tim. Yakni Mitra Kukar dan Badak Lampung FC di musim 2020.

Namun, capaiannya bisa dibilang kurang mentereng. Mitra Kukar degradasi dari Liga 1 pada musim pertamanya. Sedang di Liga 2, Naga Mekes gugur pada babak delapan besar.

3. Julio Bañuelos

Julio Bañuelos saat masih menjabat pelatih kepala Persija Jakarta di Liga 1 2019. (Persija.id)

Sama-sama berasal dari Spanyol, Julio Bañuelos termasuk salah satu dari segelintir eks-pelatih Liga 1 yang masih nganggur. Sejak dipecat Persija pada 19 September 2019, ia ternyata belum juga mendapat klub baru.

Pria 50 tahun itu pernah menjadi asisten bagi Luis Milla saat menangani Timnas Indonesia medio 2018 hingga 2019. Setelah "si bos" dipecat, Bañuelos bertualang sendirian dengan menangani Persija.

Namun, masa kerjanya bersama Macan Kemayoran cuma berjalan tiga bulan dari kontrak satu tahun. Di ajang Liga 1, Persija di tangannya cuma bisa menang 3 kali dari 15 laga. Sementara dalam Piala Indonesia, Ismed Sofyan dkk harus puas dengan status runner-up setelah kalah dengan agregat 2-1.

Berita Terkini Lainnya