Termasuk Mario Gomez, 4 Pelath Asing Ini Layak Menukangi PSM Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Manajemen PSM Makassar memecat Milomir Seslija dari posisi sebagai pelatih kepala pada Kamis silam (25/11/2021). Rentetan tren negatif Juku Eja disebut-sebut sebagai biang keladi lengsernya juru taktik asal Bosnia-Herzegovina itu.
Sosok nahkoda baru bagi Wiljan Pluim cs pun langsung diburu. Langkah cepat sangat penting mengingat PSM sedang terdampar di papan tengah klasemen sementara BRI Liga 1 2021/22.
Jika syarat yang diajukan adalah sudah kenal karakter sepak bola Indonesia, maka nama-nama ini menjadi kandidat juru taktik anyar PSM. Sebagai catatan, semuanya adalah pelatih asing.
1. Mario Gómez
Mario Gómez secara mengejutkan mundur dari jabatan sebagai pelatih kepala Borneo FC pada 10 September 2021. Ini terjadi setelah Pesut Etam ditekuk Persik 1-0 di laga pekan kedua BRI Liga 1 2021/22. Dua bulan berlalu, dan sosok asal Argentina itu belum juga berlabuh ke klub baru.
Gómez sendiri sudah menangani sejumlah klub papan atas Indonesia. Ada Persib (2017-18), Borneo FC (2019, 2021) dan Arema FC (2020). Jangan lupa, ia membawa raksasa Malaysia yakni Johor Darul Ta'zim menjadi jawara AFC Cup di musim 2019.
Dengan CV mentereng, sosok yang pernah menjadi asisten manajer di Inter Milan itu layak dipertimbangkan. Tapi, ada masalah lain. Manajemen Borneo FC rupanya membawa perkara pengunduran diri secara tiba-tiba ke FIFA.
2. Rafael Berges
Mengingat PSM senang mengontrak pelatih asal Eropa sejak 2016, Rafael Berges boleh menjadi kandidat. Statusnya sedang lowong setelah mundur dari jabatan Direktur Teknik Mitra Kukar pada 18 Oktober lalu. Disinyalir, ini adalah dampak dari kebijakan PSSI yang melarang klub-klub Liga 2 untuk merekrut pelatih asing.
Selama berkarier di Indonesia sejak 2018, pria berpaspor Spanyol tersebut cuma menangani dua tim. Yakni Mitra Kukar dan Badak Lampung FC di musim 2020.
Namun, capaiannya bisa dibilang kurang mentereng. Mitra Kukar degradasi dari Liga 1 pada musim pertamanya. Sedang di Liga 2, Naga Mekes gugur pada babak delapan besar.
3. Julio Bañuelos
Sama-sama berasal dari Spanyol, Julio Bañuelos termasuk salah satu dari segelintir eks-pelatih Liga 1 yang masih nganggur. Sejak dipecat Persija pada 19 September 2019, ia ternyata belum juga mendapat klub baru.
Pria 50 tahun itu pernah menjadi asisten bagi Luis Milla saat menangani Timnas Indonesia medio 2018 hingga 2019. Setelah "si bos" dipecat, Bañuelos bertualang sendirian dengan menangani Persija.
Namun, masa kerjanya bersama Macan Kemayoran cuma berjalan tiga bulan dari kontrak satu tahun. Di ajang Liga 1, Persija di tangannya cuma bisa menang 3 kali dari 15 laga. Sementara dalam Piala Indonesia, Ismed Sofyan dkk harus puas dengan status runner-up setelah kalah dengan agregat 2-1.
4. Gomes de Oliveira
Gomes de Oliveira bukan nama asing di kuping penikmat bal-balan nasional. Sempat meramaikan Ligina sekade 1990-an sebagai pemain, pria asal Brazil ini sudah menjadi juru taktik banyak klub Indonesia.
Mulai dari Peseru Serui (2010-11), Persiwa Wamena (2011-12), Persela Lamongan (2013) dan Persiram Raja Ampat (2013). Lalu ada juga Madura United (2016-18), Kalteng Putra (2019) serta PSMS Medan (2020). Prestasi terbaiknya adalah mengantar Laskar Sape Kerrab finis di peringkat 3 Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Gomes menganggur sejak meninggalkan PSMS pada akhir tahun 2020. Di paruh pertama BRI Liga 1 2021/22, namanya sempat dikaitkan dengan Arema FC serta Madura United.
Siapa kira-kira yang layak diperhitungkan jadi kandidat pelatih baru PSM Makassar selanjutnya?