PSM vs Semen Padang, Waspadai Tren Kejutan Tim Promosi
Kabau Sirah melawat tanpa sejumlah pilar penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Senin 20 Mei 2019, Stadion Andi Mattalatta Mattoanging - Makassar, 21:30 WITA (Live di O Channel)
Makassar, IDN Times - PSM Makassar memulai langkahnya di Liga 1 2019 dengan menjamu tim promosi Semen Padang. Jika menilik reputasi kedua tim, pertemuan kali ini ibarat bumi dan langit. Sang tuan rumah musim lalu sukses finis di peringkat dua, prestasi terbaik mereka sejak musim 2004. Sedang sang tamu juga berstatus runner-up, namun dalam helatan Liga 2.
Kendati demikian Semen Padang bisa saja meneruskan tren kejutan yang sudah dilakukan sesama alumnus kasta kedua. PSS menumbangkan Arema FC dengan skor 3-1, sementara Kalteng Putra lebih sensasional lagi yakni menekuk PSIS 1-2 di hadapan publik Stadion Moch. Soebroto Magelang. Tambahan motivasi? Mungkin saja. Tetapi masih ada sejumlah faktor lain yang harus diperhatikan.
Baca Juga: Sama Kuat, Ini Dia Catatan Pertemuan PSM Makassar dan Semen Padang
1. Pasukan Ramang siap turun dengan kekuatan penuh
Dalam sesi konferensi pers pra-pertandingan pada Minggu (19/5), Darije Kalezic selaku pelatih PSM memastikan anak asuhnya dalam kondisi siap tempur. Sejumlah laga di Piala Indonesia dan AFC Cup diyakini membuat Pasukan Ramang sudah nyetel satu sama lain. Apalagi di matchday terakhir helatan kontinental kontra Lao Toyota, sejumlah pilar utama diparkir demi menjaga kondisi.
"Kami sudah melewati sejumlah pertandingan penting. Saya senang karena bisa memainkan seluruh pemain terbaik pada laga besok. Kami justru semakin termotivasi jika tampil di kandang sendiri. Saya sudah tekankan agar para pemain tampil sesuai instruksi. Jika berjalan lancar, saya optimis PSM menang," kata Kalezic.
Selain itu, juru taktik asal Swiss tersebut menolak anggapan jika label 'anak baru' alias pelatih debutan di Liga 1 membuatnya gugup dengan tekanan. Ia malah menganggap laga ini sebagai rutinitas biasa. "Saya sudah bersama PSM selama empat bulan. Saya sudah terbiasa dengan tekanan sebagai pelatih kepala pada klub-klub sebelumnya," lanjutnya.