TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Asnawi, Kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2020

Mencuat di PON 2016, kariernya menanjak bersama PSM Makassar

Bek kanan Timnas, Asnawi Mangkualam, saat tampil di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021. (Instagram.com/asnawi_bhr)

Makassar, IDN Times - Nama Asnawi Mangkualam sedang menyita perhatian publik sepak bola nasional. Pasalnya, ia tampil moncer bersama Timnas Indonesia dalam ajang Piala AFF yang dihelat sejak awal Desember 2021.

Beroperasi sebagai bek kanan, ia kerap membuat repot pertahanan lawan lewat akselerasinya. Dari lima pertandingan yang Asnawi lakoni sejauh ini, satu gol dan dua asis sudah dikemasnya.

Dalam leg pertama semifinal kontra Singapura, Rabu malam (22/12/2021), kerja sama satu-dua Asnawi dengan Witan Sulaeman berbuah gol pembuka. Sayang, timnas harus puas dengan skor sama kuat 1-1.

Lantas seperti apa sih sepak terjangnya di dunia bal-balan sejauh ini? Berikut IDN Times merangkumnya dari berbagai sumber.

Baca Juga: Sebelum Asnawi, 4 Pesepak Bola Sulsel ini Andalan Timnas di Piala AFF

1. Menimba ilmu sepak bola di SSB Hasanuddin

Pesepak bola PSM Makassar Asnawi Mangkualam (kedua kanan) berebut bola dengan pesepak bola Shan United Tagoe Daniel (kiri) dalam pertandingan lanjutan fase Grup H Piala AFC di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (26/2/2020). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Lahir di Makassar pada 4 Oktober 1999, Asnawi Mangkualam adalah anak kedua dari pasangan Bahar Muhammad dan Fatmawati Rasak. Sang ayah adalah penggawa PSM Makassar dekade 1990-an. Berposisi sebagai bek, Bahar Muharram turut mengantar Juku Eja menyabet gelar juara kompetisi Perserikatan musim 1991/92.

Tahun 2010, Asnawi menimba ilmu di SSB Hasanuddin yang dipimpin sang ayah. Bersama Muhammad Arfan dan Nurhidayat Haji Haris, ketiganya membawa SSB tempat mereka bernaung jadi jawara babak nasional Danone Nations Cup 2011.

SSB Hasanuddin mendapat kehormatan jadi wakil Indonesia dalam ajang kejuaraan sepak bola usia 10-12 tahun tersebut. Asnawi dan kawan-kawan pun menginjakkan kaki di Estadio Santiago Bernabeu Madrid, tempat putaran final dihelat.

Sayang, mereka harus puas dengan status juru kunci Grup F. SSB Hasanuddin cuma imbang melawan saat jumpa Meksiko dan Ceko, serta dibekuk Cina dan Cile. Meski begitu, pengalaman di markas Real Madrid memberi kesan mendalam bagi Asnawi dan kawan-kawan.

2. Dipercaya oleh Robert Alberts menjadi starter pada Liga 1 2017

Asnawi Mangkualam Bahar, berpose bersama maskot PSM Makassar, setelah pertandingan Liga 1 2018. (PSMMakassar.com/Ahmad Alia)

Asnawi sempat bergabung di tim muda PSM Makassar. Namanya kemudian mencuat saat menjadi bagian kontingen Sulawesi Selatan pada Pekan Olahraga Nasional tahun 2016 di Jawa Barat. Saat itu tim sepakbola Sulsel meraih medali perak setelah kalah dari tuan rumah di partai final. 

Asnawi kemudian meniti karier profesionalnya bersama Persiba Balikpapan pada 2016. Dalam ajang Indonesia Soccer Championship tahun itu, Laskar Beruang Madu finis di peringkat 13. Direkrut pada bursa transfer tengah musim, Asnawi  tampil 8 kali dan mengemas dua gol.

Jelang Liga 1 musim 2017, ia "mudik" ke Makassar. Rupanya, Asnawi masuk dalam kerangka tim racikan Robert Rene Alberts. Tapi, ia harus memecah fokus dengan Timnas U-19. Alhasil, ia cuma bermain dalam 9 pertandingan, 4 di antaranya sebagai pengganti.

Kesibukan ganda berlanjut di musim 2018. Beruntung jam terbangnya dengan PSM bertambah, yakni 716 menit di 15 laga. Asnawi mengantar Juku Eja finis sebagai runner-up, dan membawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-19.

3. Mengantar PSM ke podium juara Piala Indonesia 2018/19, serta menyabet gelar Pemain Muda Terbaik

Pemain PSM Makassar, Asnawi Mangkualam Bahar (kiri) didampingi sang ibu Fatmawati Bahar saat menerima penghargaan Pemain Muda Terbaik Piala Indonesia 2018/19. (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)

Tahun 2019 jadi masa yang mengesankan bagi Asnawi. Meski PSM terjerembap di papan tengah Liga 1, pemilik postur 1,74 meter itu bisa mengantar Pasukan Ramang menjadi jawara Piala Indonesia. Prestasinya kian lengkap lantaran ditahbiskan sebagai Pemain Muda Terbaik kejuaraan yang sempat vakum lama tersebut.

Di bawah komando Darije Kalezic, ia juga dipercaya mengawal lini belakang saat berjibaku dalam AFC Cup. Total 28 caps dibukukannya pada semua ajang yang diikuti PSM musim itu, termasuk satu gol plus empat asis.

Pada level timnas kelompok usia, Asnawi ikut ambil bagian dalam keberhasilan Garuda Muda meraih trofi AFF Cup U-22 edisi 2019. Tapi saat berlaga di SEA Games Manila, anak asuh Indra Sjafri cuma menyabet medali perak.

4. Menerima pinangan klub divisi dua Korsel, Ansan Greeners, pada Januari 2021

Asnawi Mangkualam saat tampil bersama Ansan Greeners di ajang K.League 2 musim 2021. (Instagram/@theafchub).

Pandemik COVID-19 membuat karier banyak pesepak bola mandek, termasuk Asnawi. Sempat tampil memikat dalam strategi racikan Bojan Hodak, Liga 1 dan AFC Cup 2020 harus berhenti lantaran situasi tak memungkinkan. Alhasil selama sembilan bulan, ia menjaga kebugaran dengan lebih banyak terlibat fun football.

Keputusan berani diambil pada awal 2021. Asnawi menerima tawaran dari klub divisi 2 Korea Selatan yakni Ansan Greeners. Ambisi bermain di luar negeri ditempuhnya, meski sempat mengaku terkendala bahasa. Terlebih ada peran arsitek Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam kepindahan Asnawi ke Negeri Ginseng.

Dalam K.League 2 musim 2021, Green Wolves harus puas duduki peringkat 7 klasemen akhir. Tapi, cedera dan agenda Timnas memangkas jumlah penampilannya. Total ia tampil sebanyak 15 kali bersama Ansan Greeners musim ini, plus menyumbang satu asis.

Permainan spartan di Korsel membuat harga pasarnya meningkat drastis. Transfermarkt melansir bahwa nilainya sejak Juni lalu mencapai 350 ribu Pounds (sekitar Rp6,6 miliar), tertinggi dibanding rekan-rekannya di Timnas.

Baca Juga: Timnas Indonesia Harusnya Dapat Penalti, Shin Maafkan Kekeliruan Wasit

Berita Terkini Lainnya