TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mundur sebagai Pelatih PSM, Kalezic: Semua Akan Abadi dalam Hati Saya

1 trofi selama 11 bulan, pelepas dahaga gelar 19 tahun

IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Makassar, IDN Times - Pengumuman mengejutkan datang dari PSM Makassar. Sang pelatih kepala, Darije Kalezic, menyatakan mundur sebagai arsitek tim Juku Eja. Keputusan tersebut ia sampaikan langsung pada Sabtu (14/12) sore.

"Besok adalah pertandingan terakhir saya di PSM Makassar sebagai pelatih. Saya memiliki pengalaman dengan menghabiskan waktu di sini," ujar pelatih berpaspor Swiss tersebut.

Kendati musim 2019 tinggal menyisakan dua pertandingan, Kalezic rupanya memilih hengkang dari Stadion Andi Mattalatta Mattoanging setelah PSM menjamu PSS Sleman dalam laga pekan ke-33 Shopee Liga 1 2019 pada Minggu (15/12) esok.

1. Dengan durasi kontrak setahun, Darije Kalezic diberi tugas datangkan trofi dan mengembangkan talenta muda

Liga-Indonesia.id

Resmi menjabat sebagai peracik strategi untuk Wiljan Pluim beserta kolega pada 2 Februari 2019, Kalezic menandatangani kontrak dengan durasi hanya satu tahun. Selain dibebankan target trofi, ia turut diberi tugas mengembangkan pemain muda.

"Ini adalah proses yang panjang, apalagi saya datang ke sini tidak terlibat untuk memilih pemain di musim 2019 ini. Proses itu seharusnya berjalan musim depan ke tahap lanjutan," ungkap pria 49 tahun tersebut.

Jika melihat komposisi tim utama PSM, Kalezic telah mengorbitkan beberapa pemain muda jebolan akademi seperti M. Rizky Eka Pratama serta Aji Kurniawan. Selain itu penampilan Asnawi Mangkualam juga kian moncer.

Baca Juga: Bangganya Darije Kalezic Bantu PSM Akhiri Puasa Gelar 19 Tahun

2. Selama 11 bulan menahkodai PSM, gelar juara Piala Indonesia 2018/19 berhasil direngkuh

IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Namun yang paling berkesan adalah titel juara Piala Indonesia 2018/19, trofi pertama yang direngkuh PSM setelah puasa gelar selama 19 tahun. Hal tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi Kalezic.

"Saya senang bisa menjadi pelatih kepala dan melakukan tugas saya membawa trofi (untuk PSM) setelah 19 tahun lamanya. Terima kasih," lanjut eks juru taktik Wellington Phoenix. PSM juga dibawanya masuk ke babak semifinal Zona ASEAN AFC Cup 2019.

Namun, performa Pasukan Ramang kurang mengilap di kompetisi liga. Mereka belum sekalipun memenangi partai tandang hingga pekan ke-32. Alhasil PSM berstatus tim dengan catatan away paling buruk, dengan tiga imbang jadi hasil paling maksimal sejauh ini.

Baca Juga: Belum Lama di PSM, Darije Kalezic Diincar oleh Tim Eredivisie Belanda

Berita Terkini Lainnya