[KLASIK] Kontribusi PSM Makassar di Panggung Piala Asia 2007
Saat penggawa Juku Eja unjuk gigi bersama tim nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Helatan Piala Asia 2007 menyimpan banyak catatan menarik. Di bawah komando pelatih asal Bulgaria, Ivan Venkov Kolev, Timnas ingin coba melaju lebih jauh ketimbang langsung berhenti di babak penyisihan grup. Terlebih, status tuan rumah (bersama tiga negara ASEAN lain) sudah cukup menjadi pelecut.
Usai kegagalan di AFF Cup pada Januari, Kolev diberi tugas menyusun tim selama lima bulan. Memang singkat, namun pengalaman membesut Merah Putih di tahun 2002 hingga 2004 sudah cukup menjadi acuan tim macam apa yang akan dia bentuk.
Laga demi laga Ligina dan Copa Indonesia ia datangi. Seleksi dilakukan lewat pertimbangan matang. Sebanyak 36 pemain sempat terpilih dalam kerangka awal, sebelum diciutkan menjadi 23 orang sebagai tim inti, dua di antaranya adalah pemain PSM Makassar.
Berikut IDN Times menyajikan jejak PSM di panggung bergengsi Asia, dalam tahun yang dikenang sebagai masa khalayak menumbuhkan lagi rasa cinta terhadap tim nasional.
1. Syamsul Chaeruddin
Pelatih PSM boleh saja bergonta-ganti dari tahun 2005 hingga 2007, namun semua sepakat Syamsul Chaeruddin adalah nyawa di lini tengah PSM. Sebagai gelandang, sosok kelahiran Gowa, 8 Februari 1983 ini, punya peran ganda: penghubung antarlini sekaligus penghancur serangan lawan.
Anekdot jika Syamsul punya "empat paru-paru" mungkin berlebihan. Tapi setiap bermain, ia menjejaki setiap sisi lapangan tanpa lelah di wajahnya. Menyerang? Ia lihai. Bertahan? Ia tak kenal ampun. Tipe gelandang seperti ini tentu membuat girang semua juru taktik.
Ban kapten yang tersemat sejak Ligina 2003 adalah isyarat bahwa produk binaan tim junior ini jadi aset Juku Eja paling berharga di awal milenium baru. Tampil memikat di level klub membuatnya jadi langganan di timnas kelompok umur.
Ivan Kolev pertama kali memanggilnya ke Timnas Senior untuk Piala Asia 2004 di China. Syamsul tampil di seluruh pertandingan Grup A. Hal yang sama turut dilakukan oleh Peter White pada dua edisi AFF Cup (2004 dan 2007). Pasca-pemecatan The Englishman, Kolev kembali tangani Timnas untuk helatan tingkat benua.
Sekali lagi, pelatih boleh bergonta-ganti. Namun memanggil Syamsul memperkuat Merah Putih adalah sebuah hal niscaya (kala itu).
Baca Juga: [Klasik] Kiprah Para Striker PSM di Liga Indonesia Musim 2007
Baca Juga: [KLASIK] 3 Klub Sulawesi Pesaing PSM Makassar di Ligina 2007