[Klasik] Kiprah Para Striker PSM di Liga Indonesia Musim 2007
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) musim 2007 merupakan musim bersejarah. Itulah musim terakhir kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan format dua wilayah. Pada musim berikutnya, kompetisi bersalin rupa jadi Liga Super Indonesia, kompetisi penuh yang diikuti 18 peserta.
Di musim itu, PSM yang diasuh Radoy Minkovski hanya selesai di posisi lima Wilayah Timur dan terhenti di Babak 16 Besar Copa Indonesia. Tapi penampilan tim Juku Eja cukup menghibur meski diiringi masalah tumpulnya lini serang.
Sebagai nostalgia, berikut ini IDN Times mengajak pembaca kembali mengingat kiprah para striker milik PSM Makassar dalam Ligina 2007.
Baca Juga: Format AFC Cup Berubah, PSM Tunggu Kepastian Venue
1. Ahmad Amiruddin
Bisa diplot sebagai pemain sayap atau juru gedor, Ahmad Amiruddin melengkapi ketajaman barisan depan PSM. Tak kenal lelah dalam menyisir tepi lapangan, sosok kelahiran Bone, 3 Oktober 1982, ini selalu tampil menjadi pemecah kebuntuan atau pembuka keunggulan di papan skor.
Beberapa gol krusial yang dilesakkannya membawa Juku Eja selalu berada di barisan terdepan pada persaingan menuju Babak 8 Besar Ligina 2007. Sebagai contoh yakni pertandingan pekan ke-9, ketika sundulannya di menit 84 membuyarkan ambisi Persibom Bolaang Mongondow meraup poin penuh dalam lawatan ke Mattoaging.
Berkat performa tokcer, jebolan tim PSM junior ini masuk dalam skuad timnas Indonesia untuk Piala Asia 2007 dan Piala AFF meski tak pernah turun sebagai starter. Kini, Ahmad Amiruddin menjadi asisten pelatih Borneo FC.
2. Leo Chitescu
Didatangkan dari klub CFR Cluj, publik Makassar menaruh harapan besar di pundak Leontin Chitescu. Kepercayaan kepada pemain berpaspor Rumania ini ternyata tak dibayar dengan lunas oleh yang bersangkutan.
Di beberapa penampilan awalnya, Leo harus diakui sebagai tipikal penyerang yang aktif bergerak sembari sesekali bertukar posisi dengan salah satu gelandang. Sayang, lulusan tim muda Poli Timosoara ini ternyata cuma moncer di pekan-pekan awal Ligina 2007 dan turnamen pramusim Piala Jusuf.
Melempem di sisa putaran pertama Ligina 2007, Leo kemudian didepak pada bursa transfer tengah musim dengan alasan rendahnya produktivitas lini depan. Total dia hanya mengemas 2 gol untuk PSM.
3. Saibou Badarou
Saibou Badarou direkrut dari klub Swiss, FC Sion, sebagai pengganti Leo Chitescu jelang putaran kedua. Pengalaman berjibaku dalam bal-balan benua Eropa membuat manajemen menaruh ekspektasi besar kepada pemain asal Togo ini.
Namun, harapan tinggal harapan. Saibou hanya sanggup mencetak dua gol selama berseragam merah marun. Lebih jauh, ia turut dituding oleh suporter sebagai biang kegagalan PSM menembus Babak 8 Besar.
Manajemen pun habis kesabaran, terlebih kuartet Togo yang direkrut (Saibou dan tiga kompatriotnya) diharap bisa melambungkan PSM ke tangga juara. Di akhir musim 2007, pemain kelahiran 20 Agustus 1984 ini langsung didepak.
4. Aldo Barreto
Pemilik nama lengkap Francisco Aldo Barreto Miranda ini mengukuhkan diri sebagai satu-satunya ujung tombak dengan kualitas jempolan setelah Ronald Fagundez memilih hengkang ke Persik Kediri jelang Ligina 2007.
Aldo Barreto adalah sosok striker komplit. Punya skill olah bola mumpuni, lincah, jeli melihat peluang di kotak penalti serta lihai mencari ruang tembak atau positioning nan licin sembari mengecoh bek tim lawan. Aldo pun kian dicintai publik Makassar di tahun keduanya memperkuat Pasukan Ramang.
Dengan penampilan Leo Chitescu dan Saibou Badarou yang gagal memikat, tak ayal si anak petani Paraguay ini jadi tumpuan PSM sepanjang musim 2007. Sepanjang musim 2007, Aldo Barreto berhasil mengemas 16 gol dari 31 penampilan di ajang Ligina dan Piala Indonesia.
Baca Juga: [KLASIK] Semi Final 2000/2001 PSMS vs PSM: Kutukan Penalti Berlanjut