TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deretan Pemain Kamerun yang Pernah Membela PSM Makassar

Kamu masih ingat Charles Lionga dan Abanda Herman?

Charles Lionga dan Jules Basile Onambele, dua pemain asal Kamerun yang pernah membela PSM Makassar. (Kolase Berbagai Sumber)

Makassar, IDN Times - Selain Amerika Selatan, Afrika merupakan benua yang banyak menyumbang pemain sepak bola ke kompetisi sepak bola Indonesia. Sejak PSSI memperkenalkan format Liga Indonesia pada tahun 1994, banyak pemain dari Benua Hitam yang jadi bintang.

PSM Makassar termasuk klub yang sering menggunakan jasa pemain asing asal Afrika. Berikut ini lima di antara mereka yang berkewarganegaraan Kamerun dan pernah berseragam Juku Eja. Siapa saja yang masih kamu kenang?

1. Charles Lionga (1996-2000)

Charles Lionga saat memperkuat PSM Makassar di Liga Indonesia (Ligina) III musim 1996/97. (Instagram.com/tamanapsarisby11)

Yang pertama ada Charles Yorume Lionga, legiun asing pertama PSM Makassar asal Afrika. Dia direkrut jelang Liga Indonesia III musim 1996/97, bersama Musa Kallon, gelandang serang asal Sierra Leone.

Tidak butuh waktu lama, Lionga langsung jadi andalan di lini belakang PSM. M Basri, Syamsuddin Umar hingga mendiang Henk Wullems adalah para pelatih kepala yang mengakui kapasitas Lionga sebagai bek palang pintu jempolan.

Semasa bermain, ia berulang kali gonta-ganti tandem. Mulai dari Ronny Ririn, almarhum Ali Baba hingga Syamsuddin Batola hingga Joseph Lewono. Empat tahun berseragam PSM, Lionga turut mengantar Juku Eja meraih trofi Ligina VI musim 1999/2000. Lionga kini menjadi WNI dan tinggal di Kolaka, Sulawesi Tenggara, bersama keluarga kecilnya.

2. Fouda Ntsama (2001)

Founda Ntsama (berdiri paling kiri), saat masih memperkuat PSM Makassar di kompetisi Liga Indonesia (Ligina) VII musim 2000/2001. (Instagram.com/sulselfootballhistory)

Usai juara Ligina 2000, PSM mendapat satu tiket untuk berlaga di kejuaraan Asian Club Championship musim 2001. Manajemen klub pun memperkuat skuat dengan mendatangkan sejumlah pemain baru. Salah satunya striker Founda Ntsama.

Sebelum ke PSM, Ntsama sempat memperkuat klub Gelora Dewata selama semusim dan mencetak 13 gol sepanjang musim 1999/2000. Berdasarkan catatan tersebut, manajemen PSM sudah yakin dengan pilihannya. Dia pun bersaing dengan dua penyerang yang lebih dulu berseragam merah, yakni Kurniawan Dwi Yulianto dan Miro Baldo Bento.

Sayang, Ntsama tampil kurang menggigit. Sepanjang Ligina VII musim 2000/2001, ia hanya mencetak tujuh gol. Beda jauh dari dua rekannya. Kurniawan mencetak 14 gol, sedangkan Miro sebelas. Wajah jika Ntsama hanya semusim di Mattoanging.

3. Joseph Lewono (1999-2002)

Joseph Lewono (berdiri paling kanan), bek PSM Makassar asal Kamerun, saat bertanding di ajang AFC Asian Club Championship musim 2001. (Stanley Chou/ALLSPORT - Instagram.com/tamanapsari11sby)

Jelang Ligina 1999/2000, PSM merekrut Joseph Lewono dari Persebaya Surabaya. Dia menambah pilihan coach Henk Wullems di lini pertahanan. Lewono bermain di partai final kontra Pupuk Kaltim yang berkesudahan 3-2 untuk PSM.

Lewono tak tergantikan hingga musim 2002. Setelah Lionga hijrah ke Persim Maros, tugas sebagai legiun asing palang pintu dioper ke dirinya. Capaian Lewono selama tiga musim bersama PSM antara lain gelar juara Ligina 1999/2000, runner-up Ligina 2001, semifinalis Ligina 2002 dan perempatfinal Asian Club Championship 2001.

Jelang Ligina 2003, ia memutuskan hengkang dan menerima pinangan Persib Bandung.

4. Abanda Herman (2004-2005)

Legiun asing PSM Makassar asal Kamerun, Abanda Herman (kanan), berpose sebelum latihan jelang Ligina 2004. (Twitter.com/Ramangismee)

Tradisi merekrut palang pintu asal Kamerun diteruskan pada Ligina 2004. Manajemen PSM mendaratkan Abanda Herman dari klub asal kota kelahirannya, Canon Yaounde. Dalam waktu singkat, Abanda jadi salah satu pilar penting dalam skuad asuhan mendiang Miroslav Janu.

Dua musim di bawah asuhan pelatih berpaspor Republik Ceko tersebut, Abanda didapuk menjadi bek tengah andalan Pasukan Ramang. Tandem setianya sebagai palang pintu adalah Charis Yulianto, pemain asal Blitar yang meroket bersama Arema.

Bersama Charis, Abanda bahu membahu membawa timnya konsisten bersaing dalam pacuan menuju gelar juara. Di Ligina X 2004, PSM finis sebagai runner-up di bawah Persebaya Surabaya. Sedang pada Ligina XI 2005, mereka hanya sanggup melaju hingga Babak 8 Besar. Untuk musim 2006, pemain berpostur 1,92 meter itu menyeberang ke Persib.

Berita Terkini Lainnya