Demi Jadi Pelatih PSM Makassar, Joop Gall Rela Tak Pulang Kampung
Pekerjaan sebagai pelatih Juku Eja sayang dilewatkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dalam keterangan pers pertamanya sebagai pelatih PSM pada 5 Januari, Joop Gall datang ke Makassar berbekal pengalamannya sebagai pelatih di Belanda, Ukraina dan China. Ia berharap bisa membawa perubahan ke dalam tim yang sedang berjuang di papan tengah.
Sekilas, pemilik nama asli Jacob Freerk Gall itu seolah menegaskan diri sebagai perantau alias journeyman. Pilihan tersebut memang agak berani, terlebih bagi orang yang menghabiskan karier sebagai pemain profesional di Belanda.
Dalam sebuah wawancara dengan Radio Noord pada 14 Januari silam, coach Gall bercerita tentang pilihannya menerima pekerjaan di Indonesia.
1. Regulasi penerbangan jadi penghalang untuk kembali ke Belanda
Pada Februari 2021 ia didapuk sebagai asisten manajer bagi Jean Paul van Gastel, sesama Dutchman, di klub Liga Super China, Guangzhou City FC. Pilihan bekerja di luar Eropa membuatnya harus melewatkan banyak hal, termasuk tak hadir saat sang cucu lahir.
Pandemik membuat Gall tak bisa kembali ke Belanda untuk sementara waktu. Ia mengaku bahwa regulasi penerbangan sekarang jadi penghalang terbesar.
"Rasanya tak enak dan menohok. Itulah nasib yang harus di derita ketika dunia berubah, lalu lalu lintas penerbangan jadi kacau sehingga praktis hampir tak ada cara untuk pulang (ke Belanda)," ujarnya seperti dikutip dari laman RTV Noord.