In Memoriam Henk Wullems: Menir Sakti Peracik Skuat Juara PSM Makassar

Sukses membawa Pasukan Ramang merajai Ligina 1999/2000

Makassar, IDN Times - Dunia sepak bola Indonesia dan suporter PSM Makassar berduka. Salah satu pelatih asing kondang di era 1990-an, Henk Wullems, meninggal dunia pada Sabtu (15/8/2020) malam di negara asalnya, Belanda.

Dikutip dari RTL News, Wullems tutup usia di umur 84 tahun setelah berjuang melawan penyakit strok infark, yakni penyumbatan salurah darah menuju otak. Pihak keluarga mengatakan bahwa jenazahnya akan dikremasi pada Sabtu, 22 Agustus 2020.

Selain dicintai penikmat bal-balan nasional ketika menukangi Timnas Indonesia, menir Wullems dikenang sebagai sosok yang ikut mengantar PSM Makassar juara Ligina musim 1999/2000.

Baca Juga: [KLASIK] Mengingat Capaian PSM Makassar di Piala Indonesia 2007

1. Sebelum menukangi PSM, Wullems sempat melatih Mastrans Bandung Raya

In Memoriam Henk Wullems: Menir Sakti Peracik Skuat Juara PSM MakassarDirektur Teknik PSM Makassar di Ligina musim 1999-2000, Henk Wullems, ketika masih menjadi manajer klub Eredivisie Belanda yakni NAC Breda, di tahun 1973. (Wikimedia Commons/Nationaal Archief)

Sebelum pria kelahiran Haarlem, 21 Januari 1936, ini menjajal kerasnya sepak bola Indonesia, dia sempat mondar-mondar menukangi sejumlah klub Eredivisie Belanda. Di antaranya Willem II Tilburg (1971-1973), NAC Breda (1973-1975), SBV Excelsior (1986-1988) dan AZ Alkmaar (1990-1993).

Jelang Liga Indonesia (Ligina) 1995/96, Wullems menyepakati tawaran membesut Mastrans Bandung Raya (MBR). Dengan materi-materi pemain mumpuni seperti Surya Lesmana, Olinga Atangana, Nuralim, Alexander Saununu, Ajat Sudrajat hingga Peri Sandria, MBR merajai Wilayah Barat dengan finis sebagai pemuncak klasemen.

MBR lolos dari Babak 12 Besar sebagai juara Grup A, menundukkan Persikab Kabupaten Bandung, Pupuk Kaltim dan Putra Samarinda. Di semifinal, giliran Mitra Surabaya yang ditekuk lewat drama adu penalti.

Prestasi Wullems pada musim perdananya di Indonesia langsung mentereng berkat gelar juara Ligina 1995/96 untuk PBR. Mereka menunddukkan PSM di partai final dengan skor 2-0.

2. PSM rekrut Wullems jelang Ligina 1999/2000 usai melepas jabatan sebagai pelatih Timnas

In Memoriam Henk Wullems: Menir Sakti Peracik Skuat Juara PSM MakassarMantan Direktur Teknik PSM Makassar (1999-2000), Henk Wullems (kanan), bersama kiper Vitesse Arnhem yakni Ben Nijhuis (kiri), setelah pertandingan Eredivisie melawan AZ Alkmaar pada 2 September 1978. Vitesse, yang waktu itu dilatih Wullems, berhasil menang dengan skor 0-2. (Wikimedia Commons/Nationaal Archief)

Moncer bersama PBR, Wullems langsung diangkut PSSI untuk menukangi Timnas Indonesia pada tahun 1997. Bekerja untuk Tim Garuda hingga 1999, ia hanya sanggup membawa Widodo C. Putro dkk menyabet medali perak sepak bola SEA Games 1997 di Jakarta.

Jelang Ligina 1999/2000, Wullems didaratkan ke Mattoanging. Berbekal ambisi juara, manajemen PSM merekrut banyak pemain bintang. Skuad Juku Eja waktu itu dihuni pemain bintang macam Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Yeyen Tumena, Ortizan Solossa, Miro Baldo Bento serta Kurniawan Dwi Yulianto. Tak lupa talenta lokal yakni Ronny Ririn, Syamsuddin Battola, Yusrifar Djafar dan Rachman Usman.

Dengan tim penuh nama-nama mentereng, dibutuhkan sosok kharismatik nan berpengalaman untuk membantu pelatih Syamsuddin Umar. Manajemen PSM, yang waktu itu dipimpin Nurdin Halid, menjatuhkan pilihan ke Wullems yang baru saja melepas jabatan sebagai pelatih Timnas.

3. Bersama Juku Eja, Wullems lakoni peran ganda: Direktur Teknik dan pelatih kepala

In Memoriam Henk Wullems: Menir Sakti Peracik Skuat Juara PSM MakassarTwitter.com/memoriligina

Kendati jabatan formalnya adalah Direktur Teknik, Wullems bisa dibilang melakoni peran ganda dengan menjadi pelatih. Ia ikut turun langsung melatih Bima Sakti cs, membantu Syamsuddin Umar meracik formasi dan strategi, hingga memberi instruksi di pinggir lapangan.

Hasilnya? PSM Makassar finis sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur berkat koleksi 56 poin. Rinciannya yakni 16 kali menang, 8 kali imbang dan hanya kantongi sepasang kekalahan. Di bawah polesannya, Kurniawan Dwi Yulianto-Miro Baldo Bento jadi duet penyerang paling agresif. KDY bahkan melesakkan 18 gol selama babak penyisihan, menahbiskannya sebagai top skorer Wilayah Timur.

Keseimbangan turut hadir dalam tim. Saat sektor depan mengganas, tembok pertahanan dipoles agar kian kokoh bak Benteng Rotterdam. Lini belakang PSM tercatat jadi yang paling sedikit kebobolan sepanjang babak penyisihan Ligina 1999/2000. Gawang Hendro Kartiko dan Ansar Abdullah cuma jebol 13 kali dalam 26 pertandingan.

4. Berbekal skuad bertabur bintang, PSM sukses juarai Ligina 1999/2000

In Memoriam Henk Wullems: Menir Sakti Peracik Skuat Juara PSM MakassarTwitter.com/memoriligina

Keperkasaan PSM berlanjut di babak 8 besar. Mereka keluar sebagai pemuncak Grup Timur dengan poin sempurna yakni 9. Tiga kontestan lain mereka gulung yakni PSMS Medan (1-0), PKT Bontang (3-2) dan Persijatim Jakarta Timur (4-2). Pada babak semifinal, giliran Persija Jakarta (juara Wilayah Barat) yang ditekuk dengan skor tipis 0-1. Macan Kemayoran takluk lewat gol semata wayang Miro Baldo Bento.

Di babak puncak Ligina 1999/2000, PSM kembali bertemu PKT Bontang. Tampil minus Miro Baldo akibat cedera, laga yang berlangsung di SUGBK pada 23 Juli 2000 itu berlangsung sengit. Anak asuh Soengkowo Soediharto, yang waktu itu berlabel tim kuda hitam, tak mau kalah dengan rival berat mereka di Wilayah Timur.

Disaksikan oleh 30 ribu pasang mata, PSM harus berjuang mati-matian sepanjang 90 menit. Beruntung hasil akhir memihak anak asuh duet Wullems-Umar. Saat peluit panjang dibunyikan, Pasukan Ramang menjadi kampiun usai menang dengan skor 3-2. Ini adalah gelar pertama PSM pasca Perserikatan, atau yang keenam di tingkat nasional.

Sementara bagi Henk Wullems, ini adalah trofi ketiga sepanjang karier kepelatihannya. Yang pertama adalah juara KNVB Cup (Piala Belanda) 1972/73 bersama NAC Breda, serta Ligina 1995/96 dengan Mastrans Bandung Raya.

5. Sang meneer selalu diingat sebagai sosok yang mengutamakan disiplin dalam tim

In Memoriam Henk Wullems: Menir Sakti Peracik Skuat Juara PSM MakassarHenk Wullems, berdiri ujung kiriaz.nl

Dipecat pada 28 Maret 2001 usai kegagalan di Liga Champions Asia, Wullems kembali membesut PSM di putaran kedua Ligina 2006. Meski sukses menembus Babak 8 Besar, Syamsul Chaeruddin cs tak sanggup melaju lebih jauh. Ia terdepak dari dapur strategi untuk kali kedua. Selanjutnya, Wullems menangani Persikota Tangerang (2002-2003), Arema Malang (2003), dan Persegi Gianyar (2003, 2007).

Koleganya saat membawa PSM juara, Syamsuddin Umar, mengingat Wullems sebagai sosok yang membawa disiplin ala Eropa ke dalam tim. Ada juga pelajaran lain, seperti ketegasan dan psikologi pemain, yang diperolehnya selama bekerja dengan sang meneer.

"Henk Wullems pernah bilang, disiplin dan komitmen yang bisa membedakan seorang pemain besar dengan yang biasa saja. Kalau tidak disiplin, bersiaplah terdepak dari sepak bola," ungkap eks pemain PSM era 1970-an itu dalam buku biografinya, Bola Itu Bundar (Global Publishing, 2018).

Bedankt, Henk! Terima kasih atas segala pencapaian bersama PSM!

Baca Juga: [KLASIK] Ketika Mattoanging Masih Pentaskan Laga Internasional

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya