TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petinju Sulsel Wakili Indonesia di Kejuaraan Tinju Dunia

IBA Men's Boxing Word Championship 2023 di Uzbekistan

Petinju andalan Sulawesi Selatan, Yoshua Holy Masihor (tengah), berpose bersama Ketua Pengprov Pertina Sulsel Harpen Ali (kanan) dan pelatih Dufri Masihor (kiri). (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Selatan mengirimkan satu atlet andalannya, Yoshua Holy Masihor, mewakili Indonesia pada kejuaraan tinju dunia. Yoshua akan bertanding di kejuaraan IBA Men's Boxing Word Championship 2023 yang digelar di Uzbekistan.

Kejuaraan itu akan berlangsung pada 28 April hingga 15 Mei 2023. Ketua Pengprov Pertina Sulsel Harpen Ali menyebut kejuaraan itu merupakan kesempatan bagi petinju Sulsel meraih prestasi di ajang bergengsi kelas dunia.

''Mohon doa seluruh masyarakat Sulsel. Semoga atlet kebanggan kita bisa pulang membawa hasil yang sempurna," kata Harpen dalam keterangannya yang diterima, Senin (17/4/2023).

Baca Juga: Pertina Sulsel Seleksi 79 Petinju untuk Tim Pra PON

1. Yoshua Holy bergabung bersama lima petinju nasional

Petinju Sulawesi Selatan Holy Masihor (kanan). Dok. Pertina Sulsel

Yoshua Holy akan meninggalkan Makassar usai lebaran Idul Fitri untuk bergabung bersama lima petinju nasional di Jakarta. Tim Indonesia akan dilepas ke Uzbekistan oleh Ketua Umum PP Pertina Mayjen (P) Komaruddin Simanjuntak.

Pada kejuaraan dunia kali ini, Indonesia mengirim enam petinju. Masing-masing, Delwin R Lusi wakil Nusa Tenggara Timur (NTT) yang turun di kelas 48-51 Kg, Rejeki Manalu (Sumatera Utara) di kelas 51-54 Kg, Gianlugi Kalaipupin dari Maluku Utara di kelas 57-60 Kg.

Berikutnya, Matius Mandiangan (DKI Jakarta) kelas 60 – 63,5 Kg dan M. Riko Prayogi asal Lampung di kelas 67-71 Kg. Sedangkan Yoshua akan turun di kelas 54-57 Kg.

2. Sudah siap menghadapi lawan-lawan tangguh

Ilustrasi tinju. ANTARA FOTO /INASGOC/Ari Bowo Sucipto/RAV/18

Yoshua Holy Masihor merupakan petinju muda andalan Sulsel. Prestasi atlet kelahiran 18 Maret 1999 ini cukup mentereng. Sudah puluhan prestasi ia ukir di atas ring, baik di ajang lokal maupun nasional. Presasi tiga tahun terakhir yang diukir diantaranya meraih medali emas dan dinobatkan sebagai petinju terbaik Nasional pada Pra PON di Ternate, Maluku Utara 2019. 

Sementara pada PON XX Papua 2021 lalu, Holy,  begitu ia akrab disapa meraih medali perunggu. Di babak semi final ia harus mengakui keunggulan petinju penghuni Pelatnas asal Riau,  Ingatan Illahi yang saat saat ini menjadi salah satu petinju andalan Indonesia di SEA Games Bangkok, Mei 2023 mendatang.

Sehari-hari Holy dilatih langsung oleh ayahnya, Dufri Masihor,  mantan atlet nasional peraih medali emas SEA Games 1998 di Jakarta. Pada Porprov Sulsel yang digelar tahun lalu di Sinjai Holy salah satu atlet yang tak terkalahkan. Semua lawan-lawannya tumbang tidak sampai tiga ronde. Ia meraih medali emas untuk Kota Makassar.

Bagi Holy,  ia mengaku sudah siap fisik dan mental menghadapi lawan-lawan tangguh di kejuaraan tinju dunia nanti. Tampil di kejuaaraan internasional merupakan kesempatan yang sangat langka untuk sulung dari lima bersaudara ini. Apalagi selama ini petinju Sulsel belum pernah tampil di event bergengsi ini. 

''Saya tidak menyangka bisa lolos. Ini kesempatan emas buat saya. Saya tidak hanya sekadar mengejar prestasi, tapi juga menambah pengalaman dan jam bertanding di atas ring. Apalagi lawan yang dihadapi nanti adalah petinju-petinju hebat dari seluruh dunia. Ini juga jadi ajang pemanasan bagi saya sebelum mengikuti Pra PON Juni 2023 dan PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang," ujar Holy.

Holy sadar lawan yang akan dihadapi nanti merupakan petinju-petinju hebat dari berbagai negara. Khususnya tuan rumah, Uzbekistan. Apalagi ia mengaku masih buta dengan kekuatan lawan. ''Namun saya bertekad fight menghadapi siapapun lawan di atas ring,'' katanya.

Baca Juga: Sejarah Tinju, Awalnya Pakai Sarung Tangan Besi

Berita Terkini Lainnya