Simposium Wallacea Week 2019 di Unhas Angkat Pentingnya Keberagaman
Mengenang temuan Alfred Russell Wallacea pada 150 tahun lalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Setelah dimulai sejak 22 November lalu, rangkaian helatan Wallacea Week 2019 kali ini menyinggahi Universitas Hasanuddin. Bertempat di Aula Prof. Fakhruddin, Sekolah Pascasarjana Unhas pada Senin (25/11) pagi, diselenggarakan pembukaan simposium bertajuk "Wallacea Frontiers of Science Symposium: Strengthening Science for Biodiversity and Partnership in Indonesia".
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unhas yakni Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Direktur British Council Indonesia yaitu Paul Smith, OBE, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, Ph.D selaku Dekan Sekolah Pascasarjana, serta sejumlah akademisi dan ilmuwan muda dari beberapa perguruan tinggi Indonesia.
1. Para peserta diajak kembali mengingat terobosan Alfred Russell Wallace, seorang naturalis asal Inggris, pada tahun 1859
Dr. Sudirman Nasir selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa simposium ini juga bertindak sebagai peringatan 150 tahun Wallacea Line (Garis Wallacea) yang dicetuskan oleh Alfred Russel Wallacea, seorang naturalis asal Inggris pada 1859.
Garis Wallacea adalah garis khayal yang memisahkan wilayah geografi hewan (zoogeologis) antara spesies Asia di bagian barat serta Australasia di bagian timur.
"Melalui simposium ini kita akan bersama-sama berdiskusi mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami diversitas baik itu di darat maupun di laut yang berada di kawasan Wallacea. Kita juga bisa berdiskusi tentang bagaimana mengoptimalkan manfaat serta menyeimbangkan kepentingan eknomi dan ekologi dari Wallacea itu sendiri," ungkap Sudirman.
Baca Juga: 150 Tahun Jejak Kawasan Wallacea, Mari Merayakannya di Makassar
Baca Juga: Festival Wallacea Week Ajak Kamu untuk Rayakan Keberagaman Indonesia