Festival Wallacea Week Ajak Kamu untuk Rayakan Keberagaman Indonesia

Perayaan sains dikemas dengan program seni dan budaya

Makassar, IDN Times - British Council bekerja sama sejumlah lembaga di dalam negeri, menyelenggarakan festival Wallacea Week di Makassar pada 22-28 November 2019. Ini merupakan festival karya kolaboratif Indonesia dan Inggris untuk merayakan warisan sains tentang keberagaman hayati dan kebudayaan Indonesia. 

Festival terinspirasi dari Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris yang menjelajah nusantara di pertengahan abad ke-19. Dia penemu Kawasan Wallacea, daerah transisi antara fauna Asia dan Australia yang menyimpan beragam keunikan biota. Wilayah itu meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara.

Kisah perjalanan Wallace, The Malay Archipelago menjadi literatur klasik dunia yang terus dicetak hingga masa kini. Bertepatan dengan Wallace Week 2019, buku itu kini berusia 150 tahun dan jadi rujukan penting bagi keragaman flora, fauna, dan manusia di Nusantara.

“Kita ingin memperkenalkan kepada masyarakat apa arti Kawasan Wallacea, dan kontribusi negara ini dalam dunia sains. Yang paling penting, menumbuhkan identitas kita yang penuh keberagaman,” kata Femmy Soemantry, Senior Programme Manager British Council Indonesia pada konferensi pers di Makassar, Jumat (22/11).

Baca Juga: 150 Tahun Jejak Kawasan Wallacea, Mari Merayakannya di Makassar

1. Kamu bisa belajar melestarikan keberagaman di wilayah Wallacea

Festival Wallacea Week Ajak Kamu untuk Rayakan Keberagaman IndonesiaFemmy Soemantry, Senior Programme Manager British Council Indonesia. IDN Times/Aan Pranata

Wallacea Week mengajak publik untuk membicarakan sains dengan model festival. Ada sejumlah acara populer yang bisa kamu ikuti secara gratis, seperti bincang-bincang, pemutaran film, pameran, dan pertunjukan seni.

Femmy berharap, kisah Wallace yang dirangkum dalam festival bisa menginspirasi orang-orang agar mau belajar, melestarikan, dan merayakan keberagaman wilayah Wallacea di Indonesia. Kolaborasi sains dengan seni dan kebudayaan juga diyakini jadi daya tarik agar masyarakat mau datang bergabung.

“Yang ingin dicapai, orang-orang menyadari apa yang dimiliki wilayah ini. Wilayah dengan keunikan flora, fauna, budaya, merupakan biogeografi yang harus dilestarikan dan jadi kebanggaan,” ucap Femmy.

2. Kisah Wallace juga jadi simbol keberagaman masyarakat di nusantara

Festival Wallacea Week Ajak Kamu untuk Rayakan Keberagaman IndonesiaNational Portrait Gallery, London

Saat menjelajah nusantara, Wallace menyadari adanya perbedaan satwa antara di pulau Sulawesi dengan Kalimantan di barat dekat. Pengamatan yang jeli membuatnya sadar bahwa ada garis tak terlihat, yang memisahkan jenis hewan di dua kelompok pulau yang berbeda. Kawasan di sebalah timur dinamai Kawasan Wallacea. 

Colm Downes, Director for English, Education and Society British Council Indonesia mengungkapkan, Wallace tidak hanya meneliti flora dan fauna. Di bukunya, The Malay Archipelago, Wallace juga berbicara tentang beragamnya kebudayaan, entitas, dan cara hidup orang-orang di nusantara.

Festival Wallacea Week diharap jadi inspirasi bagi banyak orang untuk merawat keberagaman yang sudah berlangsung sejak lama. “Mari merayakan keberagaman Indonesa melalui kisah-kisah Wallace. Kami juga ingin agar lebih banyak anak muda mendalami sains,” ujar Colm.

3. Di Wallacea Week, sains tidak hanya dirayakan untuk orang tertentu

Festival Wallacea Week Ajak Kamu untuk Rayakan Keberagaman IndonesiaFounder Rumata Artspace Lily Yulianti Farid. IDN Times/Aan Pranata

Wallacea Week merupakan festival tahunan yang digelar di Jakarta sejak tahun 2017. Baru pada tahun ini festival digelar di Makassar, gerbang Kawasan Wallacea. British Council menggandeng sejumlah lembaga pemerintah dan swasta, perguruan tinggi, hingga lembaga swadaya masyarakat.

Founder Rumata Artspace Lily Yulianti Farid mengapresiasi penyelenggaraan festival yang menggabungkan sains dengan seni dan budaya. Dengan begitu, hajatan tidak terlihat sebagai perayaan untuk orang tertentu saja.

Menurut Lily, Wallacea Week jadi kesempatan baik untuk warga Kota Makassar untuk belajar tentang kebudayaan masyarakatnya sendiri. Apalagi program-program populer yang disajikan secara gratis, bisa menghubungkan semua orang.

“Jarang kita mempelajari warisan intelektual melalui platform yang beragam. Ada teater, story telling, pameran instalasi, dan berbagai macam orang berkumpul melalui kiprahnya masing-masing.”

Tertarik mengikuti program Wallacea Week 2019? Simak informasi lengkapnya melalui laman British Council Indonesia. Kamu juga bisa mengecek program dan jadwalnya lewat media sosial, salah satunya di Instagram @idbritish.

Baca Juga: LIPI Temukan Dua Anggrek Baru, Salah Satunya di Sulawesi Selatan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya