NASA Temukan Penyatuan Lubang Hitam di Dua Gugus Galaksi Kerdil

Pecahkan misteri awal pembentukan alam semesta!

Melalui pengamatan observatorium sinar-X Chandra, dikuatkan dengan data infra merah dari Wide Infrared Survey Explorer (WISE) dan data optik Canada-France-Hawaii Telescope (CFHT), NASA menemukan dua fenomena penggabungan lubang hitam yang terdapat di dua gugus galaksi kerdil. Kedua galaksi kerdil itu adalah gugus Abell 133 dan Abell 1758S. Penemuan ini dipublikasikan pada 22 Februari 2023 lalu melalui saluran reami NASA.

Kedua pasang lubang hitam di dua gugus galaksi kerdil ini sedang dalam tahap akhir untuk menyatu dan memancarkan sinar-X yang sangat kuat.

1. Klasifikasi galaksi kerdil

NASA Temukan Penyatuan Lubang Hitam di Dua Gugus Galaksi KerdilGalaksi Mirabilis (nasa.gov)

Galaksi kerdil adalah galaksi yang mengandung bintang dengan massa total kurang dari 3 miliar Matahari, atau sekitar 20 kali lebih kecil dari Bima Sakti. 

Para ilmuwan sudah mengantisipasi adanya peristiwa penggabungan dua lubang hitam di gugus galaksi kerdil. Namun penelitian selama ini sulit dilakukan karena jaraknya yang sangat jauh serta ukuran mereka yang terlalu kecil sehingga terlalu redup untuk diamati. Namun dengan penggabungan beberapa teknologi diatas, pengamatan untuk galaksi kerdil ini akhirnya bisa dilakukan.

2. Apa pentingnya penemuan ini?

NASA Temukan Penyatuan Lubang Hitam di Dua Gugus Galaksi KerdilGambar black hole (nasa.gov)

Temuan ini penting untuk mengetahui pembentukan awal lubang hitam supermasif dan alam semesta. Selama ini para ilmuwan sudah mengemukakan hipotesis bahwa lubang hitam supermasif awalnya berasal dari lubang hitam kecil di galaksi-galaksi kerdil. Namun sekali lagi, keterbatasan teknologi membuat hipotesis tersebut sukar dibuktikan.

3. Bagaimana NASA menemukan proses penggabungan dua lubang hitam ini?

NASA Temukan Penyatuan Lubang Hitam di Dua Gugus Galaksi KerdilIlustrasi observatorium Sinar-X Chandra (nasa.gov)

Observatorium Sinar-X Chandra NASA telah melacak dua pasang lubang hitam super masif di dua gugus galaksi kerdil ini selama beberapa waktu.

Material di sekitar lubang hitam dapat memanas hingga jutaan derajat dan menghasilkan sinar-X dalam jumlah besar. NASA kemudian mencari pasangan sumber sinar-X terang di galaksi kerdil yang semakin mendekat hingga akhirnya bertabrakan. Hal ini akan menunjukkan bukti adanya dua lubang hitam yang bergabung di inti galaksi tersebut.

4. Dua galaksi dengan lubang hitam yang bergabung

NASA Temukan Penyatuan Lubang Hitam di Dua Gugus Galaksi KerdilGugus galaksi Abell 1758S (nasa.gov)

Kedua galaksi kerdil yang bergabung ini adalah adalah Abell 133 dan Abell 1758S. Abel 133 berlokasi 760 juta tahun cahaya dari bumi. Sedangkan Abel 1758S berjarak 3,2 milyar tahun cahaya dari Bumi.

Pada gugus Abell 133 penggabungan dua lubang hitamnya ini menghasilkan efek pasang-surut tabrakan yang membuat pencitraan pancaran sinar-X mirip ekor panjang. Oleh karena itu para peneliti NASA menyebut kedua galaksi yang sedang bergabung ini sebagai "Mirabilis", yaitu spesies burung kolibri cantik berekor panjang yang hampir punah.

Sedangkan para gugus Abel 1758S para peneliti memberi nama dua galaksi kerdil ini "Elstir" dan "Vinteuil", diambil dari nama seniman fiksi dari "In Search of Lost Time" karya Marcel Proust. Kedua galaksi ini membentuk semacam jembatan bintang dan gas dari interaksi gravitasi mereka.

5. Mencari tahu masa lalu Bima Sakti

NASA Temukan Penyatuan Lubang Hitam di Dua Gugus Galaksi KerdilGambar galaksi Bima Sakti (nasa.gov)

Penemuan ini penting bagi ilmu pengetahuan. Detail penggabungan dua lubang hitam di gugus galaksi kerdil ini akan memberikan pengetahuan mengenai masa lalu Bima Sakti. Bima Sakti diketahui memiliki lubang hitam supermasif. Banyak galaksi besar juga memiliki paling tidak satu lubang hitam supermasif di dalamnya. 

Pengamatan lanjutan dari kedua sistem galaksi ini akan memungkinkan para astronom untuk memahami galaksi dan lubang hitamnya pada tahap awal alam semesta. Mengingat para ilmuwan memiliki hipotesis bahwa hampir semua galaksi esar berasal dari penggabungan galaksi kerdil selama miliaran tahun.

Baca Juga: BRIN Umumkan 75 Flora-Fauna Spesies Baru dari Sulawesi

Anita Hadi Saputri Photo Community Writer Anita Hadi Saputri

Seorang ibu | Freelancer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya