TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[CEK FAKTA] Virus Corona Bisa Menyebar lewat Sepatu, Benarkah?

Tim peneliti CDC masih terlalu dini mengambil kesimpulan

Pexels.com/Pixabay

Makassar, IDN Times - Beberapa situs berita menulis artikel tentang "penelitian" Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang menyebut virus corona bisa tertinggal dan menyebar lewat sepatu.

Harus diluruskan, apa yang disebut sebagai "penelitian" tersebut tak lain hanya rilis awal atau gambaran dari sebuah makalah untuk jurnal CDC Emerging Infectious Diseases edisi mendatang. Artinya? Belum ada hasil final karena penelitiannya belum selesai.

Sebanyak 18 peneliti di Wuhan, Tiongkok, menjabarkan hendak meneliti apakah virus dengan nama lengkap SARS-CoV-2 itu menyebar lewat udara (aerosol) dan permukaan benda. Tempat yang menjadi sasaran penelitian mereka adalah ICU dan bangsal perawatan di Rumah Sakit Huoshenshan yang berada di Kota Wuhan.

1. Tim peneliti di Wuhan, Tiongkok, hendak mencari tahu apakah COVID-19 menyebar lewat permukaan benda

Yang perlu kamu perhatikan jika terpaksa keluar dari rumah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Sudah diketahui oleh orang banyak bahwa COVID-19 ini menyebar melalui kontak langsung dan droplets. Nah, mereka berpendapat bahwa penting untuk mengetahui bagaimana droplet bersin dan batuk itu mungkin menumpuk dan tersebar di area rumah sakit. Ini penting demi prosedur kebersihan para petugas kesehatan di garda terdepan.

Sebagai pendahuluan, mereka menguji permukaan banyak benda di rumah sakit. Mulai dari tetikus (mouse) komputer, tong sampah, masker pasien, alat pelindung diri (APD), saluran udara dan sepatu.

Hasilnya, rata-rata permukaan benda di ICU mengandung lebih banyak virus daripada di bangsal perawatan. Salah satunya yakni sol sepatu. Setengah dari seluruh sampel yang berasal dari sol sepatu staf medis ICU ternyata mengandung virus tersebut.

Baca Juga: Virus Corona: Apa Itu Virus? Ini Asal Muasal dan Cara Terbentuknya

2. CDC sebelumnya telah menemukan hal serupa saat menyelidiki kapal pesiar Grand Princess dan Diamond Princess

(Kapal pesiar Grand Princess membawa penumpang yang teruji positif terinfeksi virus corona di AS) ANTARA FOTO/REUTERS/Kate Munsch

Dijabarkan bahwa mereka menemukan bukti RNA (penyusun genetik virus) di sampel permukaan yang mereka ambil. Kendati demikian, jejak yang berasal dari sol sepatu tersebut tidak berarti langsung menjadi media penularan.

Alhasil, tim peneliti mengambil satu pembatasan penting. "Hasil uji asam nukleat tidak menunjukkan jumlah virus yang dapat terus hidup," tulis mereka dalam pendahuluan makalah yang terbit di laman resmi CDC pada Jumat (10/4) pekan lalu.

Hasil yang sama juga didapatkan oleh tim peneliti CDC yang menyelidiki penyebaran COVID-19 di kapal pesiar Diamond Princess dan Grand Princess. Pada makalah yang terbit pada Jumat 27 Maret silam, turut ditemukan susunan genetik virus corona pada banyak permukaan benda di geladak kapal. Namun CDC masih ragu apakah benda-benda tersebut juga menjadi sarana penularan virus.

Baca Juga: Mual hingga Diare, WHO Ungkap 7 Gejala COVID-19 yang Tak Biasa

Berita Terkini Lainnya