Pengusaha Sulsel Klaim Tak Terkait dengan Suap Izin Ekspor Lobster 

Bukannya untung, perusahaan disebut malah merugi

Makassar, IDN Times - Komisaris PT Maradeka Karya Semesta, Eka Sastra buka suara soal kasus dugaan suap perizinan ekspor benih lobster yang menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Pengusaha asal Sulsel itu membenarkan bahwa perusahaannya termasuk salah satu yang mendapatkan izin sebagai eksportir. Tapi dia menyatakan pihaknya tidak terlibat dalam kasus yang tengah bergulir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia menjamin PT Maradeka Karya Karya Semesta tidak ada hubungannya dengan kasus yang menjerat Edhy.

"Proses bisnis Maradeka juga clear and clean, terdata dengan baik, tanpa ada sanksi," kata Eka kepada IDN Times saat dikonfirmasi Rabu (25/11/2020) malam.

Sebelumnya diberitakan KPK diduga menerima suap dari sejumlah perusahaan terkait suap perizinan ekspor benih lobster. Penyidik KPK masih terus mendalami aliran dana dari perusahaan yang sejauh ini nilainya mencapai Rp9,8 miliar.

Baca Juga: KPK Selidiki Dugaan Keterlibatan 40 Perusahaan pada Kasus Edhy Prabowo

1. Izin terbit Juni, mulai ekspor di Agustus

Pengusaha Sulsel Klaim Tak Terkait dengan Suap Izin Ekspor Lobster Ilustrasi Lobster (IDN Times/Vanny El Rahman)

Eka menerangkan bahwa perusahaannya bergerak dalam bidang ekspor hasil laut. Khusus ekspor lobster, pihaknya mendapatkan izin pada Juni 2020. Sedangkan ekspor dimulai pada Agustus 2020 dengan tujuan Vietnam.

"Benih kami ambil dari nelayan kami yang terdaftar dari wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, NTB dan Makassar serta Sulawesi Tenggara," ujar Eka.

Eka menyatakan pihaknya telah memenuhi semua syarat dalam proses perizinan sebagai eksportir di Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

"Izin kami sempat tertunda juga karena salah satu tahapan, terkait pelepasan benih kami yang dicek langsung di lapangan," ungkap Eka.

2. Bukannya untung, perusahaan malah disebut merugi

Pengusaha Sulsel Klaim Tak Terkait dengan Suap Izin Ekspor Lobster Infografis mengenai ekspor benih lobster (IDN Times/Arief Rahmat)

Eka yang mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 mengatakan, ekspor lobster awalnya berjalan dengan baik. Dia tidak menyebut berapa banyak hasil laut yang dikirim ke luar negeri. Tapi setelah beberapa waktu, perusahaannya disebut malah merugi.

Menurut Eka, keuntungan yang didapat dari ekspor sangat tipis sebab masih terjadi penyelundupan. Sehingga harga beli benih lobster terbilang murah.

"Untungnya tidak sebesar yang diperkirakan, malah posisi kami rugi sampai hari ini," kata Eka.

3. Eka berkongsi dengan Ketua Gerindra Sulsel

Pengusaha Sulsel Klaim Tak Terkait dengan Suap Izin Ekspor Lobster Edhy Prabowo melihat-lihat udang di tambak daerah Kuala Secapah, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Instagram.com/edhy.prabowo)

Di PT Maradeka Karya Semesta, Eka Sastra berkongsi dengan Ketua DPD Gerindra Sulsel, Iwan Darmawan Aras, yang juga anggota DPR RI. Di luar itu, mereka juga punya hubungan keluarga.

"Beliau sepupu dan komisaris utama perusahaan kami," kata Eka.

Soal kasus yang menjerat Edhy Prabowo, Eka mengatakan itu menjadi kewenangan KPK. "Kita serahkan ke proses hukum dan menghargai asas praduga tak bersalah, kita doakan yang terbaik," ujarnya.

Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, KIARA Beberkan Indikasi Dugaan Kecurangan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya