Gubernur Sulsel Akui Belum Mampu Menekan COVID-19 di Daerahnya

Sosialisasi jaga jarak dan pembatasan sosial ditingkatkan

Makassar, IDN Times – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengakui bahwa kasus COVID-19 di daerahnya belum bisa ditekan. Per Kamis (9/4), data pemerintah menunjukkan ada 135 akumulasi kasus positif di Sulsel, dengan 13 korban meninggal.

Jumlah itu belum termasuk 329 pasien dalam pengawasan (PDP) dengan korban meninggal 16 orang. Sejauh ini 23 pasien positif telah dinyatakan sembuh, sedangkan 80 orang PDP sudah sehat.

“Pandemi belum mampu kita tekan, bahkan sudah di luar dari prediksi kita. Di Makassar saja yang sebelumnya cuman empat kecamatan, sekarang sudah menyebar kemana-mana," ujar Nurdin usai menggelar rapat Bersama Forkopimda Provinsi Sulsel di Makassar, Kamis.

Baca Juga: Dear Warga Sulsel, Jangan Berharap PSBB, Itu Pilihan Terakhir Gubernur

1. Sosialisasi jaga jarak dan berdiam di rumah ditingkatkan

Gubernur Sulsel Akui Belum Mampu Menekan COVID-19 di DaerahnyaPeninjauan ruang isolasi di RSUD Sayang Rakyat Makassar oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Jumat (27/3). Pemprov Sulsel

Nurdin menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel terus berupaya menekan laju penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan lebih intensif menyosialisasikan gerakan jaga jarak dan berdiam diri ri rumah.

Pemprov, kata Nurdin, telah berkoordinasi dengan TNI-Polri agar sosialisasi lebih massif. Di Sulsel, Sebagian kasus penularan virus corona disebabkan transmisi lokal.

"Kita ingin sosialisasi secara masif. Kita kan punya jaringan ke bawah. Dari pemprov, pemkot, pemkab, hingga ke tingkat RT/RW," ucapnya.

2. Pemprov fokus pada jaring pengaman bagi warga terdampak

Gubernur Sulsel Akui Belum Mampu Menekan COVID-19 di DaerahnyaLokasi pemakaman khusus pasien COVID-19 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dok. IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Nurdin menyatakan bahwa pemprov juga tengah fokus untuk menyediakan jaring pengaman bagi warga yang ekonominya terdampak wabah COVID-19. Bantuan akan mendukung upaya pencegahan, sebab masyarakat bisa berdiam diri.

Menurut dia, saat ini banyak orang yang masih aktif keluar rumah dengan berbagai alas an. Salah satunya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga.

“Jaring pengaman sosial, terutama untuk saudara-saudara kita yang bekerja dalam sektor informal. Ini yang harus kita pikirkan," kata Nurdin.

3. PSBB dipastikan jadi langkah terakhir

Gubernur Sulsel Akui Belum Mampu Menekan COVID-19 di DaerahnyaIlustrasi (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Gubernur Nurdin menyatakan untuk saat ini dia belum bisa mengambil keputusan untuk menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan itu sudah mulai diterapkan di Jakarta pada Jumat (10/4) hari ini.

Menurutnya, tidak mudah menerapkan PSBB di Sulsel. Banyak hal yang menurutnya mesti dipertimbangan. Salah satunya, karena Sulsel merupakan daerah penyangga sekaligus penyuplai pangan, ke 24 provinsi lain di Indonesia.

Jika PSBB diterapkan, katanya, stabilitas sistem perputaran ekonomi masyarakat dipastikan bakal terganggu. Belum lagi, Sulsel dianggap belum memenuhi sama sekali syarat dalam pengajuan PSBB.

"Banyak hal yang menjadi persyaratan dan itu tidak mudah kita usulkan," ujarnya.

Baca Juga: Dinsos Sulsel Janji Penuhi Pangan Warga Miskin Terdampak Virus Corona

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya