Tawuran Massal di Makassar, Disdik Sulsel Minta Sekolah Lebih Ketat
Intinya Sih...
- Dinas Pendidikan Sulsel memperketat pemantauan di 7 sekolah yang terlibat dalam tawuran massal di Makassar
- Pihak Disdik telah berdiskusi dengan kepolisian dan sekolah untuk mengantisipasi aksi serupa, serta menelusuri akar masalahnya
- Antisipasi difokuskan pada tujuh sekolah SMA di Makassar, sementara orang tua diminta memantau anak setelah pulang sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan tanggapan terkait insiden tawuran massal yang melibatkan 7 sekolah di Makassar. Aksi itu terjadi di SMA Negeri 16 Makassar Jalan Amanagappa, Kecamatan Ujung Pandang, Rabu (7/8/2024) sekira Pukul 16.00 WITA.
Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Iqbal Najamuddin, menjelaskan pihaknya akan memperketat pemantauan di sekolah-sekolah yang terlibat. Disdik meminta sekolah-sekolah tersebut untuk menjaga situasi di sekitarnya.
"Artinya, jangan dulu membiarkan anak-anak sering keluar. Itu dijaga, diperketat. Selama masa pembelajaran berjalan, anak-anak tidak boleh berkeliaran. Itupun kalau pulang sekolah harus dipantau. Nanti security memantau kondisi-kondisi yang ada di sekitar sekolah," kata Iqbal, Jumat (9/8/2024).
1. Disdik cari tahu akar masalah tawuran
Pihak Disdik juga telah membahas hal ini dengan pihak kepolisian dan pihak sekolah. Pihak terkait telah mendiskusikan mengenai upaya antisipasi jika aksi serupa kembali terjadi. Iqbal mengatakan pihaknya masih menelusuri akar masalah sehingga terjadi tawuran antar siswa.
"Kita mau tahu akar masalahnya apa. Ini yang mau ditahu dulu supaya kita tahu nanti mitigasinya nanti apa yang mesti diambil tindakan," kata Iqbal.
2. Pengawasan diperketat di sekolah
Untuk saat ini, antisipasi masih difokuskan pada sekolah-sekolah SMA di Makassar, khususnya di tujuh sekolah tersebut. Sekolah tersebut adalah SMA Negeri 11, SMA Negeri 3, SMA Negeri 14, SMA Negeri 1, SMA Negeri 16, SMA Kartika dan SMA PGRI.
"Tapi tidak menutup lain juga kita akan imbau semua sekolah-sekolah di Sulsel," kata Iqbal.
3. Orang tua diminta pantau awasi anak sepulang sekolah
Selain itu, Iqbal juga meminta semua wali kelas dan orang tua untuk memantau para siswa. Para orang tua diminta untuk memantau perkembangan anaknya ketika pulang sekolah. Orang tua, kata Iqbal, harus melaporkan kepada sekolah terkait keberadaan anaknya.
"Ini kita minta juga perhatiannya orang tua untuk memonitor anaknya ketika sudah waktu pulang sekolah. Jadi kita minta di-share di grupnya wali kelas di semua sekolah," kata Iqbal.
Baca Juga: Tawuran Massal 7 Sekolah di Makassar, 6 Pelajar Ditangkap Polisi