TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Video Wanita di Makassar Diseret Keluar dari Rumah Sakit

Tak rela keluarga yang meninggal diurusi tim Satgas COVID-19

Tangkapan layar video perempuan diseret petugas mengenakan pakaian hazmat. IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Beredar video di media sosial seorang wanita diseret oleh petugas berpakaian hazmat. Belakangan diketahui bahwa peristiwa itu terjadi di area Rumah Sakit Siloam Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam video berdurasi 2 menit 3 detik, terlihat sejumlah orang mengenakan alat pelindung diri (APD) sedang berdialog dengan tiga wanita. Video kemudian menunjukkan tarik menarik antara kedua pihak. Buntutnya, seorang perempuan diseret keluar dari ruangan.

 Menurut informasi yang beredar, wanita yang diseret adalah keluarga seorang pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang baru meninggal.

Baca Juga: Pasien Sepi, Rumah Sakit di Makassar Terancam Bangkrut

1. Rumah sakit benarkan soal kejadian itu

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Manajemen RS Siloam membenarkan soal kejadian yang terekam dalam video. Peristiwa berlangsung pada Kamis (28/5) kemarin.

Humas RS Siloam Putri Amelia mengatakan, orang di dalam video adalah keluarga dari PDP yang meninggal. Saat kejadian, jenazah rencananya diserahkan kepada tim Gugus Tugas COVID-19.

"Ini memang posisinya ada di RS Siloam. Kita kan punya protokol di rumah sakit, setiap pasien meninggal dengan status pasien dalam pengawasan atau pun COVID-19, kita alihkan ke satgas," kata Putri saat dikonfirmasi, Jumat (29/5).

2. Orang mengenakan APD di video disebut bukan petugas RS Siloam

Lokasi pemakaman khusus pasien COVID-19 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dok. IDN Times/Istimewa

Putri mengatakan, saat pasien meninggal, pihak RS langsung berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas COVID-19 Sulsel. Dengan begitu, tim Gugus Tugas bisa mengevakuasi jenazah untuk dimakamkan sesuai protokol COVID-19.

Putri menerangkan bahwa jika ada pasien yang meninggal, perangkat dan petugas RS, termasuk sekuriti tidak dibolehkan berada di area sekitar. Itu sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19 yang diterapkan RS Siloam.

"Jadi ini bukan timnya Siloam. Kita konfirmasi ke satgas. Begitu kita konfirmasi jadi langsung satgas ambil alih. Makanya langsung berpakaian hazmat lengkap. Dari satgas langsung kasih steril area," Putri menjelaskan.

Baca Juga: Janji Insentif Jokowi Belum Turun, IDI Makassar: Dokter Tidak Menuntut

Berita Terkini Lainnya