TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Pria Pinrang Ngaku Joki Vaksinasi, Sudah 16 Kali Disuntik Vaksin

Dia mengaku dibayar sekitar Rp800 ribu

Ilustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times - Pernyataan pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, membuat heboh media sosial. Pria bernama Abdul Rahim mengaku telah belasan kali disuntik vaksin menggantikan orang lain alias joki vaksinasi, dengan bayaran ratusan ribu rupiah.

"Saya Abdul Rahim, saya telah melakukan vaksinasi 14 orang, pengganti vaksinasi. Adapun suntikan yang saya disuntikan 16 kali. Upah yang diberikan pada saya itu antara Rp100 sampai Rp800 ribu," kata Rahim dalam video berdurasi 31 detik itu.

1. Dinkes selidiki rekaman video pengakuan joki vaksinasi

Tangkapan layar rekaman video warga Pinrang, Sulsel mengaku disuntik vaksin belasan kali/Istimewa

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan, akan menyelidiki pengakuan dalam rekaman video. "Pengakuannya kan harus dibuktikan dulu kebenarannya," kata Puspita dalam keterangan tertulisnya saat dikonfirmasi, Selasa (21/12/2021).

Puspita menjelaskan, tahap vaksinasi yang berjalan selama ini cukup ketat. Peserta vaksin mesti menyediakan kelengkapan dokumen administrasi. "Kalau dari puskesmas kan prosedurnya semua yang mendaftar dengan KTP atau KK kemudian diskrining, bisa vaksin, ya divaksin," jelas dia.

Baca Juga: Sulsel Belum Bisa Vaksinasi Anak Usia 6-17 Tahun

2. Dinkes libatkan dokter periksa kejiwaan Abdul Rahim

ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Puspita bilang, sebagai langkah awal, pihaknya juga sementara berkoordinasi dengan pihak keluarga Abdul Rahim. Pria itu merupakan warga Kecamatan Mattiro Bulu. "Ini menurut keluarganya memang orang yang ada (dugaan) gangguan jiwanya," ujarnya kembali.

Soal dugaan gangguan kejiwaan, lanjut Puspita, juga akan diselidiki. "Kalau kejiwaannya ya pasti juga nanti dilibatkan dokter pemeriksa apakah betul seperti pernyataan keluarganya. Dan kalau tidak ada gangguan jiwa selanjutnya orang yang menitipkan KTP-nya kan harus juga dicari tahu," ucapnya.

Baca Juga: Ancaman Mendagri Jadi Motivasi Kejar Vaksinasi di Sulsel

Berita Terkini Lainnya