TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Nyanyi Indonesia Raya Sebelum Tarawih, MUI Sulsel: Melecehkan

Video viral itu masih ditelusuri

Tangkapan layar rekaman video jemaah bernyanyi lagu Indonesia Raya sebelum salat tarwih. (Dok. MUI Sulsel)

Makassar, IDN Times - Baru-baru ini, media sosial kembali dihebohkan dengan viralnya video jemaah yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dari dalam masjid. Video viral berdurasi 2 menit 7 detik.

Sekilas, hampir tak ada yang aneh dalam rekaman video itu. Mereka serentak bernyanyi dipimpin seorang jemaah berbaju kokoh dan berkopiah putih berdiri di dekat mimbar masjid dan memegangi secarik kertas.

1. Kejadian dalam video dianggap tak etis

Tangkapan layar rekaman video jemaah bernyanyi lagu Indonesia Raya sebelum salat tarwih. (Dok. MUI Sulsel)

Namun beberapa saat setelah bernyanyi, terdengar suara seorang muadzin mengumandangkan kalimat petanda persiapan melaksanakan salat tarawih. Jemaah pun kemudian kembali mengatur posisi, merapatkan saf untuk persiapan salat.

Menanggapi viralnya video itu, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Muammar Bakry, menyebut baik agama maupun negara, masing-masing memiliki nilai kesakralan tersendiri. Dalam artian, keduanya adalah entitas berbeda.

Muammar memandang, apa yang dilakukan sekelompok jemaah itu tidak etis karena tak menempatkan sesuatu sesuai porsinya. "Jadi masing-masing harus ditempatkan pada proporsinya," kata Muammar dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (15/4/2022).

2. Video dianggap lecehkan bangsa dan agama

Ilustrasi. Konferensi pers MUI Sulsel terkait jual beli mistery box/Dok. MUI Sulsel

Muammar menjelaskan, syiar agama yang ditolerir dilaksanakan adalah yang tidak bertentangan dengan syariah dan akal sehat mainstream umat Islam. Syiar yang dimaksud seperti ceramah agama sebelum tarawih, zikir, wirid dan sejenisnya.

Menurut Muammar, hal inilah yang seharusnya dipahami agar tidak menjadi polemik di dalam sudut pandang masyarakat. "Sebaiknya kegiatan seperti ini tidak perlu dilakukan agar tidak terkesan melecehkan agama maupun bangsa," tegas Muammar.

Baca Juga: MUI Sulsel: Warung Makan Silakan Buka Siang Hari di Ramadan

Berita Terkini Lainnya