Sulsel Dominasi Sitaan Produk Pangan Kedaluwarsa se-Indonesia
25.481 produk pangan kedaluwarsa sepanjang tahun 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Sulawesi Selatan menyita sebanyak 25.481 produk pangan kedaluwarsa sepanjang tahun 2019. Angka ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan produk pangan kedaluwarsa lainnya yang ditemukan di provinsi lain se-Indonesia.
Produk kedaluwarsa yang ditemukan, mulai dari bahan makanan dalam bentuk bumbu masak, kopi bubuk, hingga produk permen. "Yang kami temukan di retail itu tidak banyak. Tapi kami lebih banyak temukan di gudang-gudang penyimpanan, itu harus dimusnahkan atau dikembalikan," kata Kepala BPOM Sulawesi Selatan Abdul Rahim saat dikonfirmasi sejumlah jurnalis di Makassar, Selasa (24/12).
1. Kota Palopo dominasi produk pangan kedaluwarsa yang disita BBPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pusat, sebelumnya merilis hasil sitaan produk makanan kedaluwarsa sepanjang 2019 di Indonesia. Temuan terbanyak tercatat di Sulsel dengan jumlah 25.481 kemasan atau 31,4 persen dari total produk kedaluwarsa yang disita dari daerah lainnya.
Abdul Rahim menyebut, produk pangan kedaluwarsa terbanyak di Sulsel didominasi dari Kota Palopo. Mayoritas makanan kedaluwarsa itu ditemukan di gudang-gudang distribusi. Produk rusak dan kedaluwarsa, kata Rahim, tidak ditempatkan di area khusus namun bercampur dengan produk lain yang masih layak.
Baca Juga: BPOM Pangkas Timeline Perizinan Obat dan Olahan Pangan Jadi 3 Hari
Baca Juga: BPOM Rilis Daftar Obat Lambung Pengganti Ranitidin