TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korban Banjir di Makassar, Ibu Hamil Dievakuasi Pakai Perahu Karet

Sejumlah wilayah di Makassar terendam banjir

Personel ACT-MRI Sulsel mengevakuasi ibu hamil korban terdampak banjir di Makassar, Sulawesi Selatan/ACT-MRI Sulsel

Makassar, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar sejak Selasa malam hingga Rabu (10/3/2021), memicu banjir di sebagian besar wilayah. Salah satunya di Jalan Toa Daeng, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala. 

"Karena ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa. Menggunakan perahu karet, Alhamdulillah kami mengevakuasi warga yang terjebak banjir bahkan salah satunya ada yang sedang hamil," kata Takdir, Komandan Emergency Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sulsel dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis, Rabu.

1. ACT berencana membuka dapur umum untuk kebutuhan warga terdampak banjir

Personel ACT-MRI Sulsel mengevakuasi ibu hamil korban terdampak banjir/ACT-MRI Sulsel

Menurut laporan ACT,  ketinggian air di wilayah tersebut telah mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa. Personel ACT masih berada di lokasi untuk mendata dan mengevakuasi, serta mencatat kebutuhan seluruh warga yang terdampak banjir. 

"Rencananya, selama beberapa hari ke depan, jika cuaca ekstrim masih berlanjut, ACT Sulsel akan membuka posko kemanusiaan, layanan kesehatan dan dapur umum untuk warga terdampak dilokasi banjir," imbuh Takdir.

Baca Juga: Soal Banjir Makassar, Relokasi Warga Jadi Opsi Terakhir

2. Banjir merendam pasar tradisional di Makassar

Pasar tradisional Toddopuli, Kota Makassar terendam banjir. IDN Times/Sahrul Ramadan

Selain pemukiman warga, banjir di Kota Makassar juga merendam pasar tradisional di Jalan Toddopuli, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang. Menurut pedagang, banjir mulai terjadi sekitar pukul 09.00 WITA hari ini.

"Tapi pas setelah salat Zuhur tadi air semakin tinggi naiknya. Jadi kami amankan sementara barang-barang dan tutup langsung toko," kata Natsir, pedagang di pasar tradisional Toddopuli.

Menurut Natsir, banjir yang melanda pasar pada tahun ini cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasar ini kata dia, terakhir kali terdampak banjir pada 2019 bersamaan dengan banjir parah yang melanda Kabupaten Gowa.

Baca Juga: Hujan Lebat, Sejumlah Jalan Protokol di Makassar Banjir

Berita Terkini Lainnya