TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Sulsel Matahari Terbit dari Utara, Ini Penjelasan BMKG

Fenomena itu merupakan gerak semu Matahari

Ilustrasi matahari terbit. instagram.com/rjaya3555

Makassar, IDN Times - Pengguna media sosial baru-baru ini ramai membicarakan fenomena langit unik. Itu terkait beredarnya video yang menyebut Matahari terbit dari Utara.

Video yang dibagikan warganet itu direkam orang yang menyebut dirinya petugas di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kejadiannya disebut pada Kamis, 17 Juni 2021.

"Assalamualaikum. Ini sekedar melaporkan dari lokasi di MAN Binamu, sesuatu yang sangat aneh terjadi di mana Matahari berada pada posisi utara," kata orang dalam rekaman video yang dikutip dari akun Instagram @daenginfo, Jumat (18/6/2021).

Baca Juga: Astronom Temukan Bintang Baru Berukuran 100 Kali Matahari

1. Fenomena itu dikenal dengan gerak semu Matahari

Prakirawan BBMKG IV Makassar/BBMKG IV Makassar

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan soal klaim dalam video yang beredar, bahwa Matahari terbit dari utara. Namun itu disebut sebagai fenomena alam biasa dan memang terjadi setiap tahun.

"Fenomena itu kita kenal sebagai gerak semu Matahari (GSM)," kata prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami, Jumat.

2. Tak cuma dari utara, matahari juga bisa terbit dari selatan

Gerak semu Matahari. Dok. BBMKG Wilayah IV Makassar

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli BBMKG Wilayah IV Makassar Kaharuddin menjelaskan lebih lanjut bahwa gugusan bintang, termasuk bumi, mengitari matahari sebagai pusat galaksi Bima Sakti. Karena matahari terlihat seolah mengelilingi bumi, maka fenomena itu disebut gerak semu Matahari.

Secara umum ada dua gerak semu Matahari, yakni gerak semu harian dan gerak semu tahunan. Gerak semu harian berupa fenomena bergeraknya benda-benda langit dari timur ke barat saat tampak dari bumi.

Gerak semu tahunan merupakan, yakni seolah Matahari terbit dari utara, terjadi karena Bumi berevolusi mengelilinginya dengan poros yang miring. Sehingga bagian kutub utara adn kadang kutub selatan Bumi akan condong ke Matahari.

"Fenomena ini menyebabkan Matahari tidak terbit dan terbenam di posisi yang sama sepanjang tahun," kata Kahar lewat siaran persnya.

Setiap tahun, titik paling utara dalam gerak semu Matahari atau titik balik utara terjadi di tanggal 21 Juni. Sedangkan titik balik selatan terjadi ketika Matahari mencapai titik paling selatannya, yaitu pada tanggal 22 Desember.

Baca Juga: 10 Potret Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021 di Berbagai Negara

Berita Terkini Lainnya