TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Sopir Pete-pete Sempat Dukung Teman Bus, Kini Menolak

Sistem operasi bus itu disebut mirip dengan pete-pete

Teman Bus hadir di Makassar. IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Jumlah halte bus Trans Mamminasata atau program Teman Bus di Makassar dipangkas, menyusul ramainya protes sopir angkutan umum atau pete-pete. Padahal sebelumnya kalangan sopir sempat mendukung program bantuan dari Kementerian Perhubungan itu.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Makassar Zainal Abidin mengatakan, salah satu alasan penolakan adalah ketiadaan halte bus permanen. Meski Trans Mamminasata diklaim punya halte virtual, namun praktiknya disebut tidak sejalan. Sehingga angkutan lain seperti pete-pete dirugikan karena jadi kekurangan penumpang.

"Teman Bus ini, dia mengambil dan menurunkan penumpang disembarang tempat. Sistem opersional mereka ada halte virtual, halte dimana ada titik-titik disiapkan, tapi tidak ada wujud permanennya," kata Zainal saat dihubungi, Sabtu (4/12/2021).

1. Teman Bus dianggap masih serupa pete-pete

Bus-bus Teman Bus berjajar saat diresmikan di Lego-lego Makassar, Sabtu (13/11/2021). Humas Pemprov Sulsel

Teman Bus diresmikan Kementerian Perhubungan, pada 13 November 2021 lalu. Kehadirannya, dimaksudkan untuk memberikan layanan transportasi ekonomis, mudah, aman dan nyaman bagi masyarakat Makassar.

Menurut Zainal, sebagai program yang dihadirkan pemerintah, operasional Teman Bus mestinya diselaraskan dengan ketersediaan sarana seperti halte hingga rute yang memadai. Bukan justru sebaliknya, merugikan pendapatan kelompok transportasi umum lainnya.

"Sebagai program percontohan berkendaraan di Mamminasata ini dia harus menjadi contoh, bukan sama dengan sopir Pete-pete, yang di mana mau singgah, singgah saja.  Di mana mau ambil penumpang, langsung ambil saja, tidak boleh begitu," ujar Zainal.

2. Organda usul di setiap koridor cuma ada dua halte

Ilustrasi Teman Bus. (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Zainal menyatakan, rencananya Senin pekan depan, persatuan sopir tol akan berunjuk rasa memblokade jalur yang dilalui Trans Mamminasata. Zainal khawatir akan terjadi keributan karena tidak jelasnya rute yang dilalui. Khususnya pada rute yang sudah dialihkan.

"Ini kan karena pemerintah dalam pengadaan program ini,  tidak duduk secara bersama-sama dengan para sopir dan melihat kondisi yang sebenarnya di lapangan," katanya.

Zainal mengungkapkan, pihaknya mengusulkan agar setiap koridor Trans Mamminasata cuma menyediakan dua halte, yakni di titik awal dan akhir. Dia tengah menunggu respons dari pemerintah terhadap usulan tersebut. 

"Kini tingggal dua halte kan, bandara dan Mal Panakkukang. Kalau ini juga masih ditolak, lebih baik kan memang dihilangkan saja," dia melanjutkan.

Berita Terkini Lainnya