TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepanggung Ganjar di Makassar, Rocky: Saya Ditersangkakan PDIP

Rocky menjadi penanggap Ganjar pada dialog capres IKA UNM

Rocky Gerung berada satu panggung dengan calon presiden Ganjar Pranowo pada sarasehan IKA UNM di Makassar, Sabtu (18/11/2023). (IDN Times/Dahrul Amri)

Makassar, IDN Times - Rocky Gerung menyinggung soal statusnya sebagai tersangka, saat berada satu panggung dengan calon presiden Ganjar Pranowo di Makassar, Sabtu (18/11/2023). Mereka berdua hadir pada Diskusi Interaktif Capres 2024, dalam sarasehan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Hotel Four Points by Sheraton.

"Status saya ini tersangka," kata Rocky Gerung saat berbicara sebagai narasumber penanggap pada sesi dialog Ganjar Pranowo. "Saya ini ditersangkakan oleh PDIP, bukan oleh Ganjar," Rocky melanjutkan.

Rocky Gerung tidak menerangkan lebih lanjut soal ucapannya tentang status tersangka. Dia juga tidak menyinggung menjadi tersangka dalam kasus apa.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menaikkan status kasus dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong atau hoaks dengan dengan terlapor Rocky Gerung ke tahap penyidikan. Sejumlah pihak melaporkan Rocky ke polisi buntut dari pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Baca Juga: Kasus Penyebaran Hoaks Naik Penyidikan, Rocky Gerung: Gue Tunggu!

1. Rocky: Saya ditolak di UGM, diterima di UNM

Rocky Gerung (IDN Times/Fitang Budhi)

Sarasehan IKA UNM menghadirkan dua capres. Anies Baswedan turut berbicara pada sesi lain di hari yang sama. Panitia juga mengundang capres Prabowo Subianto, namun tidak hadir.

Rocky Gerung menjadi narasumber pada sesi Ganjar Pranowo. Acara dihadiri Rektor UNM Prof. Husain Syam, Ketua IKA UNM Nurdin Halid, Wali Kota Makassar M. Ramdhan Pomanto, dan sejumlah tokoh di Makassar.

Saat menanggapi pemaparan Ganjar, Rocky sempat menyinggung Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menolak kehadirannya untuk berdiskusi. Ganjar diketahui sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

"Apa beda UNM dan UGM?" kata Rocky. Dia kemudian melanjutkan, "saya berkali-kali ditolak di UGM dan diterima di UNM. Bedanya, beda capres," ucap Rocky.

2. Rocky sebut banyak menteri tidak paham hukum dan HAM

Ilustrasi hukum (IDN Times/Sukma Shakti)

Rocky turut menanggapi pemaparan Ganjar yang mengungkapkan menurunnya indeks penegakan hukum di era Presiden Jokowi. Menurut Rocky, itu jadi PR bagi para capres. Selama ini, kata dia, penegakan hukum dan HAM lemah karena banyak pejabat tidak paham, bahkan di level menteri.

"Kalau mau penegakan hukum itu naik, hak asasi manusia itu diucapkan dari dasar kekuatan negara, berapa banyak menteri yang harus dididik supaya paham HAM? Bahkan wakil menteri HAM ditangkap, tapi dia masih diizinkan beredar di UGM sebagai profesor. sebetulnya, begitu dinyatakan tersangka, dia (harus) mundur dari profesor. Itu problem etis," kata Rocky.

Baca Juga: Bicara di UNM, Ganjar Beri Skor 5 Penegakan Hukum di Era Jokowi

Berita Terkini Lainnya