TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Periksa 24 Saksi, Polisi Pastikan Siswa SMP Athirah Bunuh Diri

Penyidik masih akan dalami dugaan kelalaian sekolah

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib merilis kasus kematian siswa SMP Islam Athirah Makassar. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Makassar, IDN Times - Penyidik Polrestabes Makassar memastikan, Basman Nafa Nasykura, siswa SMP Islam Athirah Makassar, meninggal dunia karena bunuh diri di sekolahnya di Jalan Kajaolalido, Rabu pagi (24/5/2023).

Hal tersebut diungkapkan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhammad Ngajib kepada wartawan saat merilis perkembangan kasus kematian siswa SMP Islam Athirah Makassar ini di aula markas Polrestabes, Jalan Ahmad Yani, Jumat petang (2/6).

"Kami menyimpulkan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang ada disesuaikan dari hasil analisa CCTV dan jejak digital, maka kami menyimpulkan bahwa pada korban kami tidak menemukan adanya unsur-unsur kekerasan," ungkap Ngajib.

1. Polisi periksa 24 saksi dan memeriksa CCTV sekolah dan luar sekolah

ilustrasi CCTV (pexels.com/Free Stock)

Kata Ngajib, berdasarkan hasil penyelidikan kasus kematian Basman, pihak penyidik telah memeriksa 24 orang sebagai saksi, mulai dari teman korban, pihak guru, petugas kebersihan sekolah, termasuk juga pengemudi ojol yang mengantar korban ke sekolah.

"Dari proses penyelidikan ini, telah dilakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi, terdiri dari rekan sekolahnya, guru, tukang bersih-bersih atau OB, beberapa orang dari grab, juga ditambah dengan beberapa CCTV yang ada di sekolah korban," terang Ngajib.

Selain itu, pihak penyidik juga memeriksa rekaman CCTV tambahan di sekitar SMP Islam Athirah Makassar, di antaranya Hotel Prima. Namun begitu, penyidik fokus mencermati aktivitas terakhir korban yang terekam CCTV di lantai satu dan masuk ke lift yang menuju ke lantai 8 sekolahnya.

"Sampai di lantai 8 korban lalu menaiki tangga menuju atap lantai 8, dan ternyata korban ini beberapa kali berada di lantai 8. Kurang lebih dari hasil CCTV jam 09.40 Wita korban bunuh diri dengan melompat dari atap lantai 8 dan terjatuh ke lapangan," bebernya.

2. RS Bhayangkara sebut patah tulang korban karena benda tumpul

Suasana SMA Islam Athirah 1 Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Sementara itu terkait penjelasan hasil visum korban, dr Denny dari Biddokes Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) RS Bhayangkara, menyebutkan, berdasarkan dari hasil pemeriksaan luar jenazah sesuai permintaan penyidik, ditemukan beberapa luka di tubuh korban.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan dilakukan tim kami yang memeriksa hampir 3 jam lebih, hasilnya yang ditemukan ini dari foto ronsen dan pemeriksaan luar terdapat beberapa luka ditemukan di tubuh korban yang disebabkan oleh benda tumpul," ujar dr Denny.

"Penyebab benda tumpul itu benda yang sangat kuat dan benturan yang sangat keras (lantai lapangan), sehingga memberikan gambaran luka memar dan lecet di berbagai tempat, termasuk di situ dalam kondisi patah tulang yang kita lihat," tambahnya.

Akibat benda tumpul atau lantai lapangan voli, mengakibatkan adanya patah tulang di sekitar panggul sisi kiri korban, paha kiri sampai daerah lengan kiri dan kanan, juga ada patah tulang tertutup atau terbuka pada ruas-ruas tulang belakang dan tulang ekor.

3. Penyidik masih akan dalami dugaan kelalaian sekolah

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Walaupun kematian Basman disebut karena sengaja melompat dari lantai 8 gedung SMP Islam Athirah, tapi pihak penyidik Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Makasar yang menanganai kasus ini mengaku, masih akan mendalami dugaan kelalaian dari pihak sekolah.

"Kalau itu (dugaan kelalaian) kita belum tahu, karena kita belum lakukan pemeriksaan-pemeriksaan aturan sekolah, nanti mungkin ranahnya pidana khusus atau apa itu nanti kita lihat seperti apa," singkat Kasat Reskrim Polrestabes, AKBP Ridwan Hutagaol.

Baca Juga: Sekolah Islam Athirah Dukung Penyelidikan Kematian Basman

Berita Terkini Lainnya