TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jenazah Korban Longsor di Gowa Ditemukan 16 Km dari Lokasi Kejadian

Jenazah diserahkan ke DVI Polda Sulsel untuk diidentifikasi

Korban tanah longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ditemukan. Dok. IDN Times/Basarnas Sulsel

Makassar, IDN Times - Tim Basarnas Sulawesi Selatan tim SAR gabungan menemukan satu lagi korban tanah longsor Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, Minggu malam (20/11/2022). Korban bernama M Royan, bocah berusia enam tahun.

Kepala Basarnas Sulsel Djumaidi menyebut korban M Royan merupakan korban terakhir yang dicari usai kejadian tanah longsor di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Rabu (16/11/2022) lalu.

"Jenazah korban tanah longsor terakhir ini ditemukan sekitar pukul 20.15 Wita. Korban ditemukan 16 kilometer dari lokasi kejadian longsor. Korban ini ditemukan dekat pintu air bendungan Bili-bili," kata Djunaidi dalam keterangan persnya yang diterima wartawan, Minggu.

Baca Juga: Mensos Risma Berikan Solusi Bencana Longsor di Gowa 

1. Korban diserahkan ke tim DVI Polda Sulsel

Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi/Basarnas Sulsel

Tanah longsor pada Rabu pekan lalu menerjang dua lokasi di jalan poros Malino, tepatnya di Dusun Borong Sapiria dan Dusun Kunyika, Desa Lonjoboko. Pada kejadian itu, tujuh orang sempat dinyatakan hilang dan belakangan semua ditemukan tewas.

Djunaidi mengatakan, korban terakhir ditemukan usai pencarian selama lima hari. Korban diidentifikasi lebih dulu sebelum diserahkan ke pihak keluarga. Sejauh ini, tanah longsor di Gowa mengakibatkan tujuh korban meninggal.

"Jadi korban (terakhir) langsung dievakuasi dan diserahkan ke pihak DVI Polda Sulsel. Dengan hasil ini maka seluruh korban yang dilaporkan hilang telah ditemukan," katanya.

2. Pencarian menggunakan alat berat

Lokasi tanah longsor di Jalan Poros Malino, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. (Dok. Basarnas Sulsel)

Selama lima hari, pencarian korban hilang melibatkan berbagai unsur SAR. Basarnas dibantu petugas TNI, Polri, Pemda Gowa dan Pemprov Sulsel, serta potensi SAR dari organisasi lainnya.

Selain itu, kata Djunaidi, ada dua alat berat ekskavator digunakan untuk membuka akses di lokasi. Alat berat juga dipakai memindahkan material longsor untuk memudahkan pencarian korban.

"Atas kejadian ini Basarnas Sulsel sampaikan berbelasungkawa kepada seluruh keluarga korban, semoga keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran. Dan kepada seluruh unsur tergabung, kita diucapkan terima kasih atas dedikasinya selama lima hari dalam mencari dan mengevakuasi seluruh korban," kata Djunaidi.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Turunkan Tim Tangani Bencana Tanah Longsor di Gowa

Berita Terkini Lainnya