Cabjari Makassar Kebut Penetapan Tersangka Kasus Korupsi Smart Toilet
Smart Toilet di Makassar telan anggaran miliaran rupiah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Tim kantor Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Pelabuhan Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan segera menuntaskan kasus korupsi Smart Toilet yang dibangun menggunakan Dana Insentif Daerah (DID) Kota Makassar.
Kata Kepala Cabjari Pelabuhan Makassar, Rionov Oktana, dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pembangunan Smart Toilet ini, pihaknya melibatkan empat penyidik.
"Kami berusaha bisa cepat menuntaskan pekerjaan kami, empat orang (tim penyidik terlibat menyelidiki), kami kerja ekstra," ujar Rionov Oktana saat dihubungi IDN Times Sulsel, Senin pagi (22/8/2022).
Diketahui, pihak Kejaksaan di Makassar, Cabjari maupun Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar terus mendalami kasus Smart Toilet yang dianggarkan Dinas Pendidikan Kota Makassar senilai Rp17,69 miliar. Anggaran dialokasikan untuk pembangunan toilet di 84 sekolah negeri pada 15 kecamatan.
1. Penetapan tersangka butuh proses
Cabjari Pelabuhan Makassar menyelidiki dugaan korupsi pembangunan Smart Toilet pada tiga sekolah di wilayah Kecamatan Wajo yang menelan anggaran Rp699 juta lebih, dan tujuh sekolah di Kecamatan Ujung Tanah yang menggunakan anggaran Rp1 miliar lebih.
Menurut Rionov, untuk penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi Smart Toilet Makassar butuh proses panjang. Saat ini, penyidik masih menunggu hasil perhitungan kerugian negara
"KN masih proses, penahanan (tersangka) hubungannya sama syarat subjektif maupun objektif dari penyidik. Dan KN menentukan besaran kerugian negara, betul (penetapan tersangka masih lewati proses)," katanya.
Baca Juga: Ada Smart Toilet, Siswa di SD Ini Pilih Pakai yang Lama
Baca Juga: Babak Baru Dugaan Korupsi Smart Toilet Makassar, 16 Orang Diperiksa