Unggah Paket Deng Ical-Appi di Instagram, IAS Harap Keduanya Berjodoh
Pengamat menilai pengaruh IAS masih kuat di Pilkada Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), baru-baru ini mengunggah sebuah foto di akun Instagram pribadinya. Foto itu memuat sebuah logo membentuk huru "IA", dan tulisan "Ical-Appi".
Foto itu dilengkapi tagline Somberena Makassar. Sedangkan IAS mengunggah foto itu tanpa keterangan gambar atau caption.
Unggahan itu lantas menuai beragam tanggapan dari warganet. Ada yang menyebut IA sebagai pasangan ideal, calon nahkoda baru Makassar, hingga calon pemimpin Kota Makassar.
Seperti diketahui, Ical merupakan nama panggilan untuk Syamsu Rizal, sedangkan Appi adalah nama panggilan Munafri Arifuddin. Keduanya sama-sama kandidat calon Wali Kota Makassar yang bakal bertarung di pilkada tahun 2020.
Baca Juga: Pilkada 2020, E-Coklit KPU Makassar Bakal Digunakan Secara Nasional
1. IAS berharap keduanya berjodoh
Ilham Arif Sirajuddin, saat dikonfirmasi, Jumat (28/2) menyampaikan bahwa dirinya tidak tahu menahu siapa yang membuat logo itu. Logo itu, kata IAS, hanya didapatkannya dari media sosial.
Karena ia merasa logo itu sesuai dengan keinginannya, dia pun memutuskan untuk mengunggahnya di akun Instagram. Dia mengibaratkan dirinya sebagai mak comblang yang biasa menjodoh-jodohkan orang.
"Kalau jodoh ketemu alhamdulillah. Kalau tidak jodoh ya tidak apa-apa. Tidak ada urusan. Saya tidak ada urusan dengan wali kota. Saya cuma mau kasih jadi orang wali kota saja. Terserah," kata IAS.
Menurut IAS, bisa saja ada pihak-pihak yang merasa panik saat melihat logo itu. Tapi dia menyebut proses pemilihan kepala daerah serentak ini masih lama sehingga segala kemungkinan masih bisa terjadi.
"Barangkali orang yang panik ini yang takut sekali kalau pasangan ini. Kita tenang-tenang saja. Kan pilkada masih lama. Semua masih bisa terjadi. Masih bisa bukan semua itu yang jadi muncul di pemilihan wali kota," kata IAS.
Baca Juga: Bawaslu: Indeks Kerawanan Pilkada Makassar Tertinggi Ketiga Nasional