SEJUK Sayangkan Sikap Dosen Unhas yang Usir Mahasiswa Gender Netral
Sulsel mengenal lima gender
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) buka suara soal sikap dosen Fakultas Hukum Unhas yakni, Muhammad Hasrul dan Sakka Pati. Dua dosen tersebut dikabarkan mengusir mahasiswa keluar ruangan setelah mengaku seorang gender netral.
Direktur SEJUK, Ahmad Junaidi menyayangkan hal ini terjadi di Sulawesi Selatan. Pasalnya di Sulawesi Selatan, kata dia, dikenal lima gender yaitu uroane (laki-laki), makkunrai (perempuan), calabai (laki-laki berpenampilan perempuan), calalai (perempuan berpenampilan laki-laki), dan bissu (perpaduan semua gender).
"Sangat disayangkan sikap dosen yang meminta mahasiswa itu keluar ruangan. Sebagai akademisi seharusnya dia tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama, ras, etnis dan orientasi seksual. Apalagi ini, terjadi dalam masyarakat Sulawesi Selatan yang mengenal lima gender," kata Ahmad Junaidi ketika dihubungi IDN Times, Sabtu (20/8/2022).
1. Pilihan gender tiap individu harus dihormati
Menurut Ahmad, harusnya seluruh pihak menghormati pilihan gender masing-masing orang. Selain itu, setiap orang juga tidak seharusnya memaksakan pandangannya kepada orang lain.
Dalam kasus kampus Universitas Hasanuddin, Ahmad sepakat bahwa sebaiknya institusi pendidikan menghormati pilihan gender mahasiswanya.
"Tidak boleh dipaksa apalagi dikeluarkan," kata Ahmad.
Baca Juga: Momen Penerimaan Maba Unhas Viral, Dosen Tanya Jenis Kelamin Mahasiswa