TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSBB Makassar Dimulai Besok, Warga Keluhkan Tak Dapat Bantuan Pangan

Berharap bantuan disalurkan sebelum penerapan PSBB

Pendistribusian paket bantuan untuk warga di Makassar, Selasa (21/4). Humas Pemkot Makassar

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar mulai memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pada Jumat (24/4) besok. Namun jelang penerapan, sebagian warga tidak mampu yang terdampak pandemik COVID-19 mengeluh tidak dapat pembagian bantuan pangan.

Salah satu keluhan disuarakan seorang ibu rumah tangga bernama Ayu, 37 tahun. Warga Jalan Sultan Abdullah, Kecamatan Tallo, itu mengaku sama sekali belum mendapatkan bantuan pangan seperti yang dijanjikan pemerintah.

"Kalau dari pemerintah kita belum dapat. Tetangga-tetangga di sini juga saya tanya katanya tidak ada pembagian bantuan di sini. Sementara di daerah lain sudah pada dapat. Jadi saya pikir buat apa semua itu paket sekian ribu kalau memang bukan untuk warga," kata Ayu kepada IDN Times, Kamis (23/4).

Baca Juga: Jelang PSBB Makassar, Paket Sembako untuk Warga Mulai Didistribusikan

1. Warga sudah mendapatkan info soal pembagian bantuan

Salah seorang warga di Makassar menerima paket bantuan, Selasa (21/4). Humas Pemkot Makassar

Perempuan yang memiliki 3 orang anak ini mengaku telah mendapatkan informasi dari temannya perihal adanya pembagian bantuan pangan dari Dinas Sosial. Menurut informasi yang dia terima, bantuan berupa 5000 paket untuk tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tallo, Bontoala dan Sangkarrang.

Katanya, pembagian itu dilakukan di salah satu kantor di Jalan Sunu. Dia bersama sang ayah sudah berangkat menuju kantor yang dimaksud. Namun saat tiba di lokasi yang dimaksud, dia tak mendapatkan apa-apa.

"Saya dan bapak saya telusuri itu Jalan Sunu, dari jam 09.00 sampai jam 11.00, tapi pas sampai sudah tidak ada lagi. Mau diapa, yang jelas kita sudah berusaha," katanya.

Namun belakangan dia mendapatkan informasi lagi bahwa bantuan untuk kecamatan Tallo sudah ada di setiap kantor kelurahan, tapi memang belum dibagikan.

2. Berharap mendapatkan bantuan pangan sebelum PSBB diberlakukan

Pendistribusian paket bantuan untuk warga di Makassar, Selasa (21/4). Humas Pemkot Makassar

Suami Ayu bekerja sebagai cleaning service di salah satu gudang perusahaan di Makassar. Saat pandemik COVID-19 masuk ke Makassar, perusahaan tempat suaminya bekerja itu sempat meliburkan karyawannya. Namun kini kembali beraktivitas meski tidak maksimal.

Meski demikian, hal itu menjadi beban tersendiri sebab suaminya bekerja dengan penghasilan harian. Jika tak bekerja hari ini, maka tak ada pemasukan. Karenanya, sebelum PSBB diterapkan, ia berharap uluran tangan pemerintah.

"Padahal kita bersyukur sekali biar pun itu hanya satu liter beras, itu berharga sekali. Apalagi kalau dibilang macam kita yang kalau kerja ada penghasilan tapi kalau perusahaan libur, kan tidak ada," kata Ayu lagi.

Baca Juga: PSBB di Makassar, Penumpang Bisa Diturunkan Paksa dari Kendaraan  

3. Berjualan masker untuk tambah penghasilan

ilustrasi masker kain (IDN Times/Mela Hapsari)

Ayu juga tak menampik bahwa hampir semua elemen masyarakat turut merasakan dampak dari pandemik COVID-19 ini. Gaji yang didapat suaminya pun dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang juga semakin mahal.

Dia pun membantu suaminya untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjual masker yang dipasoknya dari seorang teman. Dia juga menjadi reseller untuk barang-barang online.

"Alhamdulillah itu mencukupi. Bisalah untuk sekedar membeli ikan. Sekarang saya hanya aji mumpung. Kalau ada yang bisa dikerjakan, ya itu yang saya kerjakan," katanya.

Berita Terkini Lainnya