TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perayaan Tahun Baru Imlek di Makassar Berlangsung Sederhana

Tahun Macan Air diharap membawa kekuatan bagi masyarakat

Perayaan Imlek di Klenteng Xian Ma Makassar, Selasa (1/2/2022). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Makassar, Sulawesi Tenggara berlangsung sederhana. Hal ini menyesuaikan protokol kesehatan yang ketat karena masih dalam situasi pandemi COVID-19.

Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan, Yonggris Lao, mengatakan perayaan Imlek di Makassar tahun ini tidak semeriah tahun-tahun sebelum pandemik COVID-19. Meski begitu, warga Tionghoa tetap mengimplementasikan nilai-nilai dalam perayaan Imlek.

"Yang paling penting orang Tionghoa itu punya satu nilai yang tertinggi dalam perilaku sosialnya. Itu adalah membangun relationship dengan masyarakat maupun keluarga," kata Yonggris yang ditemui di Klenteng Xian Ma, Makassar, Selasa (1/2/2022).

1. Perayaan Imlek terbagi menjadi tiga

Klenteng Xian Ma tampak dari luar. IDN Times/Asrhawi Muin

Yonggris mengatakan kegiatan perayaan Imlek umumnya dibagi menjadi tiga. Pertama, kegiatan yang bersifat ritual yaitu warga etnis Tionghoa beribadah di klenteng. 

"Kedua, kegiatan yang bersifat personal di mana orang-orang Tionghoa misalnya melakukan upacara di rumahnya, silaturahmi dengan keluarga," ujar dia.

Ketiga, kegiatan bersifat sosial. Yonggris menyebutkan bahwa setiap tahun ada perayaan Temu Hati Imlek yang tahun ini jatuh pada 5 Februari 2022. Kegiatan ini akan berlangsung dari pukul 14.00-16.00 WITA. 

"KIta mengundang secara online, pejabat-pejabat untuk memberikan ucapan selamat dan kita bertemunya lewat online. Silaturahmi tetap ada walaupun masa pandemik," katanya.

Baca Juga: FOTO: Malam Imlek di Klenteng Xian Ma Makassar

2. Kapasitas klenteng dan waktu dibatasi

Perayaan Imlek di Klenteng Xian Ma Makassar, Selasa (1/2/2022). IDN Times/Asrhawi Muin

Klenteng Xian Ma merupakan klenteng  terbesar di Kota Makassar. Sebelum pandemik COVID-19, klenteng ini selalu ramai didatangi warga Tionghoa untuk sembahyang. Namun selama pandemik, segala kegiatan pun dibatasi sebagaimana di rumah ibadah lain.

Yonggris menyebutkan pembatasan tersebut berupa pembatasan jumlah orang. Pihak pengurus klenteng membatasi orang 50 persen dari kapasitas. Dengan begitu, orang yang hendak beribadah harus antre.

Pengurus klenteng juga membatasi waktu. Jika biasanya klenteng dibuka setiap hari dari pagi hingga malam, maka kini klenteng hanya dibuka hingga pukul 5 sore.

"Begitu juga hari ini kita buka sampai jam 4 sore. Imlek itu adalah hari suka cita. Jangan sampai di hari kebahagiaan itu justru menimbulkan kesengsaraan untuk orang lain. Jadi tetap jaga prokes," kata Yonggris.

Baca Juga: Jelang Imlek, Klenteng Xian Ma Makassar Mulai Bersolek

Berita Terkini Lainnya