Penanaman Mangrove di Maros, Luhut Sebut Bukan Sekadar Seremoni
Menteri LHK sebut sebagai upaua dekarbonisasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Tiga menteri datang ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, untuk menanam mangrove. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Selain itu ada pula Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Tedi Bharata yang mewakili Menteri BUMN. Turut hadir pula Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono, sebab lokasi penanaman di Desa Marana merupakan hasil kerja BRGM melalui program Percepatan Rehabilitasi Mangrove (PRM) tahun 2021.
Penanaman mangrove berlangsung di Dusun Marannu, Desa Marana, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Jumat (19/8/2022). Di Desa Marana, mangrove ditanam di atas lahan seluas 13 hektar. Penanaman mangrove juga berlangsung di pantai Kuri Caddi di atas lahan seluas 18 hektar.
"Saya memang bersama Kementerian BUMN, bersama kita menjaga dekarbonisasi sebagai yang selalu dilakukan juga kepada Pak Menko. Jadi, menko telah memimpin penanaman mangrove," kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam konferensi persnya usai penanaman mangrove.
1. Penanaman mangrove upaya dekarbonisasi
Dekarbonisasi merupakan sebuah upaya pengurangan karbon dalam mengurangi perubahan iklim. Penanaman mangrove dianggap sebagai salah satu langkah mengurangi emisi karbon di udara.
Nurbaya mengatakan penanaman mangrove ini merupakan aktualisasi dan implementasi dari agenda Presiden Joko Widodo yaitu pembangunan ramah lingkungan.
"Seperti kita pahami bersama bahwa Bapak Presiden menegaskan pembagunan infrastruktur dan pembangunan secara menyeluruh itu harus sejalan dengan pemulihan lingkungan," kata Nurbaya.
Nurbaya mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo berulang kali menyebutkan kondisi hijau sebagai bagian dari program ramah lingkungan. Sebut saja ekonomi hijau, industri hijau, hingga energi hijau.
"Mangrove itu juga adalah green yang sangat penting. Kenapa karena dia menyerap polusi udara, karbon dan lain-lain yang merusak atmosfer," katanya.
Baca Juga: Polemik Desain Kereta Api Makassar, Luhut: Nanti Dilihat Hasil Kajian