Pemprov Sulsel Klaim Harga Telur Ayam di Pasaran Mulai Stabil
Harga telur mahal karena permintaan meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengklaim harga telur ayam ras mulai turun dibandingkan pekan sebelumnya. Hal itu disampaikan Asisten II Pemprov Sulsel Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan, Ichsan Mustari, usai Forum Group Discussion (FGD) di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (2/9/2022).
Ichsan menyebutkan bahwa telur memang selalu menjadi salah satu penyumbang inflasi di Sulsel. Meski secara keseluruhan, saat ini Sulsel justru mengalami deflasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Untuk telur memang agak meningkat. Tapi mulai stabil sampai disimpulkan memang kita melihat sekarang ini harga telur tersebut karena berdasarkan informasi dari peternak, harga mulai stabil," ucap Ichsan kepada wartawan.
1. Kenaikan harga disebut karena permintaan meningkat
Ichsan berujar, mulai stabilnya harga telur itu dikarenakan permintaan masyarakat yang juga mulai berkurang. Pasalnya, kenaikan harga telur beberapa pekan terakhir ini disebut karena tingginya permintaan dari masyarakat sementara di sisi lain, jumlah peternak menurun akibat pandemik COVID-19.
"Dampaknya peternak banyak yang gulung tikar. Karena permintaan berkurang dari hotel, kafe yang menurun karena adanya pembatasan pergerakan waktu COVID-19. Tapi sekarang sudah baik. Malah itu naik karena permintaan meningkat karena bansos. Tapi sekarang sudah mulai stabil," kata dia.
Melonjaknya harga telur memang dikaitkan juga dengan pembagian bansos dan program PKH yang berbentuk sembako. Alhasil, permintaan telur lebih tinggi dari persediaan yang ada sehingga berujung pada naiknya harga telur.
Baca Juga: Harga Telur Ayam di Manado Naik hingga Rp5 Ribu, Ini Kata Disperindag